Nvidia Catat Kenaikan Pendapatan di Tengah Tantangan Global
JAKARTA, GENVOICE.ID - Perusahaan teknologi asal California, Nvidia, mencatat kenaikan pendapatan meskipun menghadapi tantangan global, terutama dari China. Laporan keuangan terbaru perusahaan ini menjadi sorotan karena diperkirakan dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan industri kecerdasan buatan (AI).
Indeks S&P 500 tidak mengalami perubahan signifikan pada hari Rabu menjelang pengumuman hasil keuangan Nvidia. Secara keseluruhan, pasar saham AS mengalami pelemahan pada sesi perdagangan sore, dengan investor mencermati pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor. Trump mengumumkan rencana pemberlakuan tarif 25 persen untuk impor dari Uni Eropa, sekaligus membuka kemungkinan penundaan tarif baru untuk Meksiko dan Kanada hingga April.
Setelah pasar ditutup, saham Nvidia mengalami kenaikan sekitar 2 persen dalam perdagangan yang bergejolak. Perusahaan ini memperkirakan pendapatan kuartal pertama akan melebihi ekspektasi pasar, mendorong harga sahamnya naik 3,7 persen di sesi reguler, sementara indeks semikonduktor mencatat kenaikan 2,1 persen.
Peluncuran model AI berbiaya rendah oleh perusahaan China, DeepSeek, pada Januari lalu sempat mengguncang industri dan menimbulkan pertanyaan terkait besarnya investasi perusahaan AS dalam teknologi ini. Investor mulai mempertanyakan apakah pengeluaran besar-besaran untuk infrastruktur AI akan menghasilkan keuntungan yang sepadan. Analis memperkirakan bahwa laporan keuangan Nvidia dapat memperjelas permintaan pasar dan menegaskan valuasi tinggi sektor AI.
Di pasar global, saham Eropa mencapai rekor tertinggi, didorong oleh laporan kesepakatan awal antara AS dan Ukraina mengenai mineral penting serta kinerja positif sejumlah perusahaan besar. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS mengalami penurunan selama enam hari berturut-turut, sementara nilai dolar AS menguat setelah Partai Republik di Kongres meloloskan rencana pemotongan pajak yang diajukan Trump.
Laporan keuangan Nvidia diprediksi akan berdampak besar pada sentimen investor terhadap saham AI secara keseluruhan. Jika laporan tersebut menunjukkan kelemahan, maka kepercayaan investor terhadap sektor ini bisa terpengaruh.
Di sisi lain, data perumahan AS menunjukkan penurunan penjualan rumah baru pada Januari akibat tingginya suku bunga hipotek, yang mengurangi daya beli masyarakat. Sebelum pengumuman Nvidia, indeks Dow Jones turun 0,37 persen, indeks S&P 500 turun 0,06 persen, sementara Nasdaq naik tipis 0,03 persen.
Investor global terus mencermati perkembangan pasar, terutama terkait dampak tarif impor, kebijakan ekonomi AS, serta prospek industri AI. Keberhasilan Nvidia dalam mempertahankan pertumbuhan di tengah tantangan global akan menjadi indikasi penting bagi masa depan teknologi ini.