Film Jodoh 3 Bujang Angkat Tradisi Uang Panai, Bikin Penasaran Siapa yang Nikah dan Siapa yang Gagal!

Genvoice.id | 27 Jun 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Gimana rasanya kalau jodoh kamu direbut orang cuma karena dia lebih kaya? Nah, pertanyaan itu jadi inti dari film komedi-romantis terbaru 'Jodoh 3 Bujang', yang resmi tayang di bioskop. Film ini bukan cuma bikin baper, tapi juga ngajak kita mikir tentang benturan antara tradisi dan kenyataan hidup zaman sekarang.

Ceritanya berpusat pada tiga saudara laki-laki asal Bugis-Makassar: Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong). Ketiganya dituntut orangtua buat menikah bersamaan demi efisiensi biaya sesuai adat.

Masalahnya, adat Bugis bukan cuma soal pernikahan, tapi juga soal "uang panai"-uang yang harus disiapkan pihak pria untuk meminang calon istri. Nilainya? Gak main-main, Gen. Bisa makin tinggi tergantung status sosial, kecantikan, atau pendidikan si calon istri.


Cinta vs Tradisi: Ketika Jodoh Ditentukan Harga Uang Panai

Konflik dimulai ketika Fadly, sang kakak tertua, harus kehilangan calon istrinya, Nisa (Maizura). Bukan karena gak cinta, tapi karena muncul pria lain yang bisa kasih uang panai lebih gede. Nyesek, kan?

Dengan waktu mepet dan tekanan keluarga, Fadly buru-buru cari calon pengganti agar rencana nikah kembar gak gagal total. Di tengah kegelisahannya, ia ketemu lagi sama Rifa (Aisha Nurra Datau), teman lama yang diam-diam pernah ia sukai.

Masalahnya, Rifa punya latar belakang sosial yang jauh lebih tinggi dari Fadly. Tapi, nekat karena cinta, Fadly pun memberanikan diri melamar Rifa, meskipun tahu uang panainya jauh dari ideal.


Apa Jawaban Rifa? Mampukah Cinta Mengalahkan Nilai Rupiah?

Titik emosional film ini muncul di sini, Gen. Penonton diajak ikut menebak-nebak: Apakah Rifa akan menerima lamaran Fadly? Atau justru menolak karena uang panai-nya tak sepadan?

Di balik konflik cinta, film ini mengangkat isu yang cukup relevan: bagaimana budaya bisa berubah makna. Tradisi uang panai yang awalnya bernilai sakral, kini kerap disalahartikan jadi ajang pamer kekayaan.

Aktor utama, Jourdy Pranata, juga menggarisbawahi hal itu. Ia bilang bahwa uang panai sekarang lebih sering dianggap sebagai alat flexing, bukan lagi simbol tanggung jawab atau penghargaan terhadap keluarga calon mempelai wanita.


Sentuhan Komedi dan Dialog Ringan yang Bikin Film Makin Seru

Meski mengangkat isu yang berat, film ini gak melulu serius. 'Jodoh 3 Bujang' dikemas dengan gaya komedi yang fresh dan relate banget, apalagi buat kamu yang berasal dari budaya dengan tradisi pernikahan tertentu.

Dialog-dialognya mengalir ringan, dan punchline-nya diselipkan pas di momen yang tepat. Hasilnya, penonton bisa tetap ketawa di tengah drama yang bikin hati ikut tegang.


Deretan Aktor Beken Turut Meramaikan

Selain diperankan oleh Jourdy Pranata, Christoffer Nelwan, dan Rey Bong, film ini juga diramaikan oleh nama-nama yang udah gak asing di dunia hiburan: Maizura, Aisha Nurra Datau, Barbie Arzetta, Elsa Japasal (Eca Aura), Cut Mini, Nugie, hingga Musdalifah Basri.

Worth It Banget Buat Ditonton

Kalau kamu lagi nyari film yang bisa ngajak mikir soal realita sosial tapi tetap dibalut dalam cerita cinta yang hangat dan lucu, 'Jodoh 3 Bujang' jelas gak boleh kamu lewatin.

Film berdurasi 1 jam 47 menit ini bukan cuma hiburan, tapi juga semacam refleksi-apakah cinta emang cukup, atau semuanya tetap harus diukur dengan uang?

Yuk, Gen, tonton dan kasih pendapat kamu, uang panai itu masih sakral, atau udah jadi beban?