Seperti tahun-tahun sebelumnya, Grand Iftar mengundang masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan budaya untuk berbuka puasa bersama, mempererat hubungan antar komunitas di bulan suci Ramadan.
Ketua Easton Jamia Mosque, Abdul Malik, menyambut baik keputusan untuk mengadakan acara di dalam masjid. Menurutnya, ini adalah kesempatan sempurna bagi masyarakat luas untuk mengenal lebih dalam keindahan masjid sekaligus mempelajari Islam lebih dekat.
"Kami memiliki beberapa masjid yang sangat indah di kota ini," kata Abdul Malik.
"Saya pikir ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk mengajak orang datang, melihat langsung keindahan masjid dari dalam, dan sekaligus belajar tentang Islam."
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2017, Grand Iftar di St Mark's Road telah menjadi acara unggulan di Bristol. Tahun ini, demi kenyamanan peserta, tamu akan berbuka dengan cara tradisional, yakni dengan kurma dan air, sebelum menerima paket makanan untuk dinikmati bersama. Jika cuaca memungkinkan, mereka akan dapat melanjutkan santapan di area trotoar luar masjid, tetap dalam suasana kebersamaan.
Tingginya antusiasme masyarakat membuat jumlah peserta dibatasi hingga 500 orang, dengan seluruh tiket telah habis terdaftar.
Melihat besarnya minat dan tantangan cuaca di tahun-tahun mendatang, penyelenggara tengah merancang solusi inovatif dengan mempertimbangkan pembuatan atap fleksibel yang dapat ditarik untuk memastikan Grand Iftar dapat terus berlangsung dalam segala kondisi cuaca.
Dengan semangat Ramadan yang semakin terasa, Grand Iftar Bristol kembali menjadi simbol persatuan dan kebersamaan, di mana keindahan tradisi dan inovasi berpadu demi menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi semua yang hadir.