Grup Hip-Hop Kneecap Berpisah dengan Agen Booking Setelah Kontroversi di Coachella
JAKARTA, GENVOICE.ID - Grup hip-hop Irlandia yang kontroversial, Kneecap, telah mengakhiri hubungan mereka dengan agen booking Independent Artist Group (IAG).
Dilansir dari The Hollywood Reporter, penyebab perpisahan ini belum jelas, namun kejadian tersebut terjadi antara akhir pekan pertama dan kedua festival musik Coachella. Kneecap sempat menghadapi kecaman besar dari eksekutif dan kelompok musik Yahudi setelah mereka menyampaikan pesan "fuck Israel, free Palestine" selama penampilan mereka di Coachella pekan lalu.
Setelah penampilan mereka di akhir pekan pertama, band ini mengklaim bahwa Coachella telah mencabut pesan pro-Palestina mereka dari siaran langsung resmi festival tersebut. Penampilan Kneecap pada akhir pekan kedua tidak disiarkan langsung, namun gambar proyeksi di atas panggung tersebar luas di media sosial.
Seorang perwakilan dari IAG, yang juga mewakili artis-artis besar seperti Billy Joel, Metallica, dan Mary J. Blige, mengonfirmasi bahwa agen tersebut tidak lagi mewakili Kneecap, tetapi tidak memberikan detail lebih lanjut. IAG dibentuk pada 2023 setelah penggabungan dua agen menengah, APA dan AGI. Manajemen Kneecap belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Kneecap memiliki jadwal tur yang padat di bulan-bulan mendatang, dengan penampilan di festival besar seperti Primavera Sound di Spanyol dan Glastonbury di Inggris pada bulan Juni.
Kini, dengan berakhirnya kerja sama mereka dengan agen booking, pertanyaan besar yang muncul adalah siapa yang akan mewakili mereka ke depan, atau apakah mereka akan menghadapi kesulitan dalam mencari agen baru. Kelompok seperti Creative Community for Peace menyebut tindakan Coachella yang menampilkan band ini sebagai "skandal" mengingat tingginya tingkat antisemitisme yang tercatat belakangan ini.
Para pengkritik band ini juga menyoroti pernyataan yang dibuat Kneecap di konser-konser sebelumnya yang mendukung kelompok Hamas dan Hezbollah, yang keduanya dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat.
Mo Chara, salah satu anggota Kneecap, menanggapi kritik tersebut dalam wawancara dengan Rolling Stone pada hari Rabu. Ia menegaskan bahwa pesan band ini bukanlah tentang orang-orang biasa, melainkan tentang tindakan pemerintah Israel yang menurutnya "memprihatinkan."
"Kami percaya bahwa kami memiliki kewajiban untuk menggunakan platform kami ketika kami bisa untuk mengangkat isu Palestina, dan sangat penting bagi kami untuk berbicara di Coachella karena Amerika Serikat adalah pendukung utama dan pemasok senjata ke Israel yang melakukan genosida di Gaza," ujar Chara.