Misi Satelit NASA Siap Luncurkan Kamera Buatan Inggris, Ungkap Atmosfer Matahari
JAKARTA, GENVOICE.ID - NASA bersiap meluncurkan misi luar angkasa revolusioner yang bakal mengupas tuntas misteri atmosfer luar Matahari alias korona. Hebatnya, kamera canggih yang dipasang di satelit-satelit mini NASA ini dikembangkan langsung oleh ilmuwan Inggris dari RAL Space di Harwell, Oxfordshire. Peluncuran dijadwalkan berlangsung pada 1 Maret 2025 dini hari waktu Inggris.
Empat satelit seukuran koper dengan bobot sekitar 67 kilogram akan mengorbit Bumi selama dua tahun ke depan. Misi ini bertujuan untuk memetakan korona Matahari dalam bentuk 3D dan mengungkap bagaimana massa serta energi di sana berubah menjadi angin surya.
Angin surya biasanya tidak berbahaya dan justru menciptakan fenomena memesona seperti Aurora Borealis dan Aurora Australis. Namun, badai matahari yang ekstrem bisa bikin kacau teknologi di Bumi, mulai dari gangguan GPS, jaringan listrik, hingga komunikasi global.
Dr Jackie Davies dari RAL Space mengatakan bahwa misi terbaru ini dibangun berdasarkan warisan perusahaan dalam memimpin dan berkontribusi pada instrumen pencitraan surya dan angin surya. Ia juga mengaku antusias dengan kolaborasi bersama NASA ini.
"Kami tidak sabar untuk melihat wawasan baru apa yang akan terungkap melalui masukan teknologi dan ilmiah kami dalam beberapa bulan mendatang," kata Davies, dikutip dari BBC pada Senin. (24/2).
Fokus utama misi ini adalah menjelajahi heliosfer, gelembung magnetik raksasa yang mengelilingi Matahari dan terbentuk dari angin surya. Dengan teknologi kamera spesial dari Inggris, para ilmuwan berharap bisa memahami lebih dalam proses terjadinya angin surya dan dampaknya ke Bumi.
Selain mengembangkan kameranya, tim RAL Space juga bertanggung jawab memastikan data yang dikirim satelit tetap akurat selama misi berlangsung. Proyek ini jadi bukti nyata bagaimana kolaborasi internasional bisa membawa sains ke level berikutnya.
Jadi, siap-siap! Jika semuanya berjalan lancar, misi "Polarimeter to Unify the Corona and Heliosphere (PUNCH)" ini bisa jadi kunci untuk memprediksi cuaca luar angkasa dan melindungi teknologi kita dari gangguan matahari.