Janji Tesla Tanpa Sopir, Realita atau Fantasi?
JAKARTA, GENVOICE.ID - Elon Musk kembali membuat janji besar, yaitu jutaan mobil Tesla yang bisa jalan sendiri tanpa sopir akan hadir di jalanan pada akhir tahun depan. Janji ini terdengar familiar, karena setiap tahun sejak 2020, Musk selalu mengatakan hal serupa. Namun, hingga kini, impian mobil tanpa sopir itu belum juga terwujud.
Tesla memang sedang mengembangkan teknologi bernama Full Self-Driving (FSD), yang bertujuan membuat mobil bisa berjalan sendiri tanpa bantuan manusia. Tapi di tengah jalan, banyak tantangan yang muncul. Beberapa kecelakaan yang melibatkan sistem Autopilot dan FSD masih dalam proses penyelidikan. Di sisi lain, perusahaan lain seperti Waymo sudah lebih dulu meluncurkan taksi tanpa sopir di beberapa kota besar di Amerika Serikat.
Dalam pertemuan dengan investor baru-baru ini, Musk mengatakan Tesla akan mulai mengoperasikan layanan taksi tanpa sopir di kota Austin, Texas, pada Juni 2025. Layanan ini akan menggunakan mobil Tesla Model Y, dengan operator yang bisa mengendalikan mobil dari jarak jauh jika terjadi masalah. Jadi, meski disebut "tanpa sopir", tetap ada pengawasan manusia di balik layar.
Mobil-mobil ini juga akan dilengkapi mikrofon untuk mendeteksi suara sirene kendaraan darurat, meski fitur ini belum tersedia di semua model. Berbeda dengan perusahaan lain yang menggunakan berbagai jenis sensor seperti lidar dan radar, Tesla hanya mengandalkan kamera dan teknologi kecerdasan buatan. Musk menganggap pendekatan ini lebih hemat dan efisien.
Namun, banyak ahli mempertanyakan keandalan sistem ini dalam kondisi sulit seperti kabut tebal, sinar matahari yang menyilaukan, atau jalan berdebu. Perusahaan seperti Waymo justru memilih menggunakan lebih banyak sensor agar mobil bisa lebih aman dan andal.
Musk juga akhirnya mengakui bahwa mobil Tesla tidak akan bisa digunakan di semua tempat. Misalnya, dalam kondisi badai salju ekstrem di kota seperti Manhattan, teknologi ini belum bisa diandalkan sepenuhnya. Artinya, akan ada batasan-batasan wilayah dan kondisi tertentu di mana mobil ini bisa beroperasi, sesuatu yang sebelumnya selalu ia hindari untuk diakui.
Selain tantangan teknis, Tesla juga menghadapi masalah regulasi dan kebijakan perdagangan internasional. Misalnya, tarif tinggi yang dikenakan Amerika Serikat terhadap komponen dari Tiongkok bisa menghambat produksi. Sementara itu, Tesla sendiri belum menunjukkan secara terbuka bahwa mobilnya benar-benar bisa berjalan sendiri di jalan umum tanpa bantuan manusia.
Saat ini, Waymo sudah menjalankan ribuan perjalanan tanpa sopir di empat kota berbeda, termasuk Austin, tempat yang juga jadi target Tesla. Sementara itu, Tesla masih banyak melakukan uji coba di area tertutup atau jalan-jalan khusus.
Apakah janji besar Elon Musk akan menjadi kenyataan? Waktu yang akan menjawab. Tapi yang pasti, harapan tentang mobil tanpa sopir masih harus bersaing dengan realitas teknologi, aturan pemerintah, dan persaingan pasar yang ketat.