Netflix Siap Gelontorkan Rp288 Triliun untuk Konten di 2025, Targetkan Ekspansi Global
JAKARTA, GENVOICE.ID - Netflix berencana menghabiskan sekitar Rp288 triliun (18 miliar dolar AS) untuk produksi konten sepanjang 2025. Menurut Chief Financial Officer (CFO) Netflix, Spencer Neumann, angka ini masih jauh dari batas maksimal yang bisa dicapai oleh raksasa streaming tersebut.
"Kami masih jauh dari titik maksimal dalam hal belanja konten," ujar Neumann, dikutip dari Variety, Senin, (24/3).
Ia menegaskan bahwa sebagai perusahaan hiburan global, Netflix masih berada di tahap awal ekspansi.
Belanja konten Netflix di 2025 naik sekitar 11% dibandingkan 2024 yang mencapai Rp259 triliun (16,2 miliar dolar AS). Perusahaan ini mengandalkan kombinasi analisis ilmiah dan intuisi kreatif dalam menentukan strategi pengeluaran kontennya.
Netflix menutup 2024 dengan 301,6 juta pelanggan berbayar di seluruh dunia, meningkat pesat dibanding tahun sebelumnya. Dengan lebih dari 700 juta orang menikmati kontennya, Netflix tetap optimis bahwa pasar masih luas untuk digarap.
Saat ini, Netflix baru menjangkau sekitar 40% dari rumah tangga yang memiliki TV terkoneksi di seluruh dunia dan hanya menguasai 6% dari pasar potensialnya. Bahkan di AS dan beberapa negara lainnya, Netflix masih mencakup kurang dari 10% dari total waktu menonton TV.
"Kami melihat peluang tumbuh di mana-mana," kata Neumann.
Netflix ingin terus berada dalam mode pertumbuhan, bukan sekadar mempertahankan pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan nilai hiburan per rupiah yang dikeluarkan pelanggan.
"Kompetisi semakin ketat, dan kami harus terus meningkatkan pengalaman pengguna," tambah Neumann.
Netflix akan menghadirkan tiga serial bahasa Inggris terbesar mereka tahun ini, yakni Squid Game Season 2, Wednesday, dan Stranger Things Season 5. Selain itu, investasi dalam konten berlisensi dan acara live juga terus meningkat.
Chief Content Officer Netflix, Bela Bajaria, telah membangun operasi studio global yang fokus pada produksi lokal dengan dampak besar.
"Jika cerita lokal sangat kuat, mereka bisa mendunia seperti yang terjadi dengan Squid Game," ungkap Neumann.
Meski YouTube semakin menguasai pangsa tontonan di TV, Neumann menilai Netflix tidak bersaing langsung dengan platform berbasis user-generated content itu. "Kami berbagi risiko kreatif dan ekonomi dengan para pembuat konten, itulah yang membedakan kami," jelasnya.
Netflix juga masih mengeksplorasi peluang di dunia olahraga. Setelah sukses menayangkan pertandingan NFL di Hari Natal dan siaran mingguan WWE di AS, perusahaan ini mempertimbangkan ekspansi lebih lanjut. Namun, untuk paket siaran mingguan NFL, Neumann mengatakan, "tidak menutup kemungkinan, tapi itu bukan prioritas dalam waktu dekat."
Di kuartal keempat 2024, Netflix menambah 18,9 juta pelanggan baru secara global, hampir dua kali lipat dari perkiraan analis. Total dalam setahun, Netflix berhasil menarik lebih dari 41 juta pelanggan baru, meningkat tajam dari 29,5 juta pada 2023.
Perusahaan ini juga menaikkan proyeksi pendapatan 2025 menjadi Rp696 triliun hingga Rp712 triliun (43,5 miliar hingga 44,5 miliar dolar AS), naik 11,5%-14% dibanding tahun lalu. Target margin operasional untuk tahun ini ditingkatkan menjadi 29%.
Sebagai langkah strategis, Netflix menaikkan harga langganan di AS dan beberapa negara lainnya pada Januari 2025. Paket Standar tanpa iklan naik Rp40 ribu (2,5 dolar AS) menjadi Rp287 ribu (17,99 dolar AS) per bulan. Paket dengan iklan juga mengalami kenaikan Rp16 ribu (1 dolar AS) menjadi Rp127 ribu (7,99 dolar AS) per bulan.
Selama paruh kedua 2024, pelanggan Netflix di seluruh dunia menonton lebih dari 94 miliar jam konten, meningkat 5% dibanding tahun sebelumnya. Squid Game Season 2 menjadi serial yang paling banyak ditonton dengan hampir 87 juta views. Namun, menariknya, tidak ada satu judul pun yang menyumbang lebih dari 1% dari total waktu menonton di Netflix. Squid Game 2 sendiri hanya menyumbang 0,7% dari total jam tayang Netflix dalam enam bulan terakhir 2024.
Dengan strategi investasi besar-besaran di konten dan ekspansi pasar global, Netflix optimistis dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri streaming dunia di 2025.