Oasis Berpeluang Meraih Posisi Nomor Satu dengan Lagu "Whatever" Setelah 31 Tahun
JAKARTA, GENVOICE.ID - Lagu klasik Oasis, "Whatever," berpotensi mencapai posisi pertama di tangga lagu Inggris setelah 31 tahun sejak pertama kali dirilis pada Desember 1994. Lagu ini awalnya merupakan single yang berdiri sendiri dan dirilis sekitar 18 bulan setelah album debut mereka, "Definitely Maybe." Pada 21 Februari 2025, "Whatever" kembali dirilis dalam bentuk piringan hitam berwarna pink dan biru dengan audio yang telah diremaster, serta menyertakan lagu sisi-B "(It's Good) To Be Free."
Meskipun Oasis belum pernah mencapai posisi pertama dalam tangga lagu Natal, mereka hampir mencapainya pada tahun 1994. Saat itu, "Whatever" bersaing ketat dengan lagu klasik Natal seperti "Stay Another Day" dari East 17 dan "All I Want For Christmas Is You" dari Mariah Carey, yang akhirnya menempati posisi lebih tinggi. Kini, lagu tersebut kembali populer dan tengah bersaing dengan "Not Like Us" dari Kendrick Lamar yang berada di posisi kedua dengan selisih hanya 500 unit, serta "Pink Pony Club" dari Chappell Roan di posisi ketiga.
Dalam sebuah wawancara dengan Alan Carr, Noel Gallagher pernah mengungkapkan bahwa ia sedang dalam kondisi mabuk saat syuting video "Whatever." Ia mengaku telah keluar semalaman sebelum syuting berlangsung. Bahkan, ia sempat tertidur di halte bus di Maida Vale sebelum akhirnya secara kebetulan ditemukan oleh seseorang dari label rekaman yang sedang melintas. Meski demikian, video musik "Whatever" tetap menjadi salah satu yang ikonik dalam karier Oasis.
Selain perilisannya kembali, Oasis juga akan merilis ulang album keempat mereka, "Standing On The Shoulder Of Giants," dalam rangka perayaan ulang tahun ke-25. Album ini akan tersedia dalam bentuk piringan hitam perak edisi terbatas serta edisi eksklusif berwarna biru-ungu marmer. Jadwal perilisan ulang ini akan berlangsung pada 28 Februari 2025, tepat pada tanggal yang sama saat album ini pertama kali dirilis pada tahun 2000.
Seiring dengan meningkatnya popularitas lagu-lagu lama mereka, Oasis juga mengumumkan tur reuni besar yang akan menjadi penampilan live pertama mereka sejak 2009. Tur ini akan dimulai dengan serangkaian konser stadion di Inggris dan Irlandia pada musim panas, sebelum berlanjut ke Amerika Utara, Asia, Australia, dan akhirnya berakhir di Amerika Selatan pada November 2025. Dalam konser di Inggris dan Irlandia, Oasis akan didukung oleh Richard Ashcroft dan Cast, sementara di Amerika Utara, Cage The Elephant akan menjadi band pembuka.
Dengan banyaknya rilisan ulang dan rencana tur yang ambisius, Oasis tampaknya siap untuk kembali mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu band paling berpengaruh dalam sejarah musik rock.