Donald Trump Desak Rusia Akhiri Perang di Ukraina, Ancam Bakal Jatuhkan Sanksi!

Genvoice.id | 24 Jan 2025

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Rusia mengakhiri perang di Ukraina. Trump mengancam akan memberikan sanksi jika tidak ada resolusi yang dicapai dalam waktu dekat, seperti pajak tinggi, tarif, dan sanksi terhadap ekspor.

"Saya tidak berniat menyakiti Russia. Saya mencintai rakyat Russia dan selalu memiliki hubungan baik dengan Presiden Putin, terlepas dari hoaks 'Russia, Russia, Russia' yang diciptakan oleh sayap kiri radikal. Kita tidak boleh melupakan bahwa Russia membantu kita memenangkan Perang Dunia II, dengan mengorbankan hampir 60 juta jiwa," kata Trump media sosial Truth Social, dikutip Jumat (24/1).

"Jika kita tidak mencapai kesepakatan segera, saya tidak punya pilihan lain selain memberlakukan pajak, tarif, dan sanksi tingkat tinggi pada semua barang yang dijual Russia ke Amerika Serikat dan berbagai negara lain yang terlibat," tambah Trump menegaskan.

Di sisi lain, Trump akan melakukan kebaikan besar untuk Rusia, yang ekonominya tengah terpuruk dan untuk Presiden Vladimir Putin. Namun, hal tersebut akan diwujudkan jika perang di Ukraina segera dihentikan.

"Segera selesaikan dan hentikan perang yang tidak masuk akal ini! Keadaan hanya akan memburuk. Mari kita akhiri perang ini, perang yang tidak akan pernah terjadi jika saya menjadi presiden. Kita bisa melakukannya dengan cara mudah atau sulit, dan cara mudah selalu lebih baik. Sudah waktunya untuk 'mencapai kesepakatan.' Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang!!!" tutur Trump.

Pernyataan Trump tersebut disampaikan sehari setelah ia mengindikasikan bahwa sanksi tambahan terhadap Russia "kemungkinan besar" akan diberlakukan jika Presiden Russia Vladimir Putin tidak bersedia duduk di meja perundingan untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Sementara itu, Trump saat menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Putih mengaku akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Moskow jika Putin menolak melakukan pembicaraan damai.

"Kemungkinan besar," ujar Trump tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Ketika ditanya apakah ia percaya perang tersebut seharusnya dibekukan, Trump menegaskan, perang tersebut seharusnya tidak pernah dimulai.

"Jika Anda memiliki presiden yang kompeten, yang mana Anda tidak punya, perang ini tidak akan terjadi. Perang di Ukraina tidak akan pernah terjadi jika saya menjadi presiden," imbuhnya.

Ia juga mengkritik mantan Presiden Joe Biden dengan mengatakan bahwa Putin "tidak menghormati" kepemimpinannya. Mengenai apakah ia akan terus mengirimkan senjata ke Ukraina, Trump mengatakan bahwa pemerintahannya akan "mengkaji hal itu," seraya menambahkan, "Kami sedang berbicara dengan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskyy. Kami akan segera berbicara dengan Presiden Putin, dan kita lihat bagaimana semuanya berkembang."