Sering Sakit Kaki Tanpa Sebab? Bisa Jadi Tanda Gangguan Hormon hingga PCOS, Ini Kata Dokter!

Genvoice.id | 23 Jun 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Nyeri kaki yang sering dialami wanita, terutama di bagian tumit atau telapak kaki, seringkali dianggap remeh. Namun menurut pakar kesehatan, keluhan ini bisa menjadi sinyal dari berbagai masalah serius, mulai dari gangguan hormon hingga postur tubuh yang salah.

Mengutip laporan Hindustan Times, Dr. Garima Gupta, konsultan senior di Nivaan Care, menyebutkan bahwa nyeri kaki pada wanita tidak hanya terkait dengan area kaki itu sendiri, tetapi juga menyangkut kondisi tubuh secara keseluruhan, mulai dari postur, gerakan tubuh, hingga fluktuasi hormon.

"Nyeri kaki sebenarnya bukan masalah yang terlokalisasi, tetapi bagaimana seluruh tubuh terasa - termasuk pengaruh hormon," jelas Dr. Gupta.

Selama masa menstruasi, kehamilan, hingga menopause, hormon seperti relaksin dan estrogen meningkat. Kenaikan ini menyebabkan ligamen tubuh melonggar, termasuk pada kaki. Kelonggaran ini bisa memicu telapak kaki datar (flat feet) atau plantar fasciitis, yang mengubah postur dan cara berjalan secara keseluruhan.

Dr. Gupta menyarankan wanita untuk mengganti alas kaki dengan penyangga lengkungan kaki saat hamil atau menopausal, serta mempertimbangkan penggunaan ortotik (sol khusus untuk kaki). Ia juga merekomendasikan pose yoga berdiri satu kaki untuk memperkuat otot kaki, terutama bagi wanita usia 30-40 tahun.

Kesalahan memilih alas kaki yang terlalu sempit dan berdiri terlalu lama juga menjadi faktor utama. Ini dapat mengganggu postur panggul, menyulitkan mobilitas, dan memengaruhi keseimbangan tulang belakang.

Beberapa solusi sederhana antara lain:

  • Istirahatkan kaki secara rutin

  • Pijat kaki dengan rol bertekstur

  • Gunakan bantalan silikon pada tumit

  • Berjalan tanpa alas kaki di atas rumput selama 10 menit untuk menyeimbangkan kembali biomekanik tubuh

Bagi wanita dengan PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), nyeri kaki juga bisa timbul akibat peradangan sistemik dan resistensi insulin. Ini bisa membatasi aktivitas dan meningkatkan risiko plantar fasciitis.

"Lakukan diet anti-inflamasi, konsumsi suplemen magnesium, dan pilih aktivitas berdampak rendah seperti berenang atau yoga," saran Dr. Gupta.

Dr. Gupta menekankan pentingnya menyelaraskan postur tubuh untuk menghindari nyeri kronis. Ia menyarankan:

  • Latihan pilates untuk memperbaiki penyelarasan tubuh

  • Latihan peregangan leher dan punggung

  • Berbaring telentang dengan kaki di dinding untuk merilekskan sistem otot

Kolaborasi dengan fisioterapis juga sangat dianjurkan untuk menyelaraskan postur kaki dan panggul bawah. Latihan pernapasan diafragma dan penguatan otot inti adalah kunci untuk mengembalikan keseimbangan tubuh secara menyeluruh.