Geger! Dikira Antar Biskuit, Driver Ojol Ini Bongkar Paket Berisi Sabu ke Serpong!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Seorang pengemudi ojek daring berinisial F nyaris terjebak dalam pengiriman narkoba jenis sabu setelah menerima order misterius dari seorang pelanggan di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu dini hari (19/6).
Dilansir dari Antara, awalnya, F mengaku mendapatkan pesanan untuk mengantar sebungkus kardus berisi biskuit dari seseorang berinisial E yang berada di Jalan Sahabat, Kecamatan Cengkareng. Paket itu diminta untuk dikirim ke wilayah Serpong, Tangerang, Banten.
Namun, dalam perjalanan, F mulai merasa curiga dengan isi paket yang ia bawa.
"Saya curiga, lalu telepon teman. Akhirnya saya disarankan untuk melapor ke Polsek Cengkareng," ujar F.
Tak lama setelah itu, temannya yang bernama Agus datang bersama beberapa anggota kepolisian ke lokasi F berhenti. Setelah diperiksa, isi kardus yang semula disebut berisi biskuit ternyata menyimpan dua klip sabu-sabu seberat sekitar satu gram yang disembunyikan dalam bungkus makanan ringan.
F mengungkapkan bahwa ia sempat dihubungi oleh calon penerima paket yang menanyakan keterlambatan pengiriman. Merasa situasi mencurigakan, F berdalih bahwa ban motornya bocor untuk menunda penyerahan paket.
Agus, teman F yang menjadi orang pertama dihubungi, turut mendampingi proses penyerahan barang bukti ke polisi. Ia juga ikut dalam upaya penangkapan calon penerima paket yang diketahui bernama Andre.
Sayangnya, karena paket tak kunjung sampai, Andre diduga curiga dan langsung melarikan diri sebelum polisi tiba. Hingga kini, baik Andre maupun pengorder awal berinisial E masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
"Barang bukti sudah kami bawa ke Polsek Cengkareng untuk penyelidikan lebih lanjut," jelas Agus.
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Ipda Parman Gultom, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan barang bukti narkotika dan saat ini tengah mendalami jaringan yang terlibat.
"Betul, pengemudi ojek online menerima orderan untuk antar paket yang ternyata sabu. Karena terlalu lama dikirim, penerima atas nama Andre berhasil melarikan diri," ujar Parman.
Kasus ini menjadi pengingat bagi para pengemudi transportasi daring untuk lebih waspada terhadap pengiriman barang mencurigakan, terutama saat permintaan tidak sesuai prosedur atau identitas pengirim dan penerima tidak jelas.
Tindakan cepat F yang memilih melapor ke polisi patut diapresiasi, karena berhasil mencegah peredaran narkotika sekaligus menyelamatkan dirinya dari kemungkinan tuduhan sebagai kurir narkoba.