Terungkap! Ini Alasan Elkan Baggott dan Ragnar Oratmangoen Tak Dipanggil Timnas Indonesia Lawan Tiongkok dan Jepang
JAKARTA, GENVOICE.ID - Jelang laga krusial Timnas Indonesia melawan China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, dua nama yang dinanti justru absen dari daftar pemain, yakni Elkan Baggott dan Ragnar Oratmangoen. Apa yang sebenarnya terjadi?
Dilansir dari Antara, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga akhirnya buka suara soal absennya dua pemain diaspora tersebut. Elkan Baggott, yang terakhir kali memperkuat Garuda pada laga melawan Filipina pada 21 November 2023, tidak masuk daftar pemain pilihan pelatih baru, Patrick Kluivert.
"Elkan Baggott ini sudah lama kita tanyakan, dan dia mengatakan bahwa dia ingin fokus di klub. Jadi, kami serahkan keputusan sepenuhnya pada Elkan," ungkap Arya dalam pernyataan resmi, Senin (20/5).
Elkan sendiri dikabarkan sempat berada di Bali, tempat Timnas akan menggelar pemusatan latihan mulai 25 Mei. Namun, kehadirannya di Pulau Dewata tampaknya bukan untuk bergabung dalam TC. Masa peminjaman Baggott di Blackpool FC sudah berakhir, dan kini ia dikembalikan ke klub induknya, Ipswich Town.
"Walaupun mungkin dia sedang libur, Elkan tetap ingin fokus di klub. Kami menghargai dan menghormati keputusannya," lanjut Arya.
Sementara itu, Ragnar Oratmangoen absen karena alasan kesehatan. Pemain yang berkarier di Liga Belgia itu dikabarkan sedang sakit dan masih dalam proses pemulihan.
"Oratmangoen menyampaikan bahwa ia tengah sakit dan butuh waktu untuk penyembuhan. Kesehatan tetap menjadi prioritas utama, dan kami akan memberikan dukungan penuh untuk pemulihannya," kata Arya.
Hingga saat ini belum ada informasi resmi soal jenis penyakit yang dialami Ragnar. Terakhir, ia tercatat bermain untuk Dender pada laga melawan KV Mechelen pada 16 Maret 2025.
Timnas Indonesia sendiri akan menghadapi dua laga penentu di Grup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda akan menjamu China pada 5 Juni di Stadion Utama Gelora Bung Karno, lalu bertandang ke Jepang pada 10 Juni.
Absennya dua pilar diaspora ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Patrick Kluivert di awal masa kepelatihannya. Apakah Timnas mampu menjaga asa lolos ke babak berikutnya tanpa kehadiran Baggott dan Oratmangoen?