Siapa Pemilik Wilmar Group? Intip Profil Raksasa Sawit yang Balikin Rp 11,8 Triliun di Kasus CPO

Genvoice.id | 19 Jun 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Wilmar Group lagi jadi sorotan karena kembalikan dana terkait kasus ekspor CPO.

Diketahui perusahaan sawit raksasa ini dimiliki oleh Kuok Khoon Hong, konglomerat asal Singapura.

Wilmar dikenal sebagai pemain besar di industri kelapa sawit dunia, lho, Gen!

Lebih lanjut lagi, Kejagung telah menyita dana Rp 11,8 triliun dari Wilmar, yang disebut sebagai kerugian negara versi BPKP dan ahli UGM.

Lima perusahaan Wilmar yang terlibat, dua antaranya PT Multimas Nabati Asahan dan PT Wilmar Bioenergi Indonesia.

Pemilik dibalik Wilmar Group

Wilmar Group didirikan pada tahun 1991 oleh dua pengusaha top, yaitu Kuok Khoon Hong dan Martua Sitorus.

Awalnya mereka hanya memiliki lima karyawan di Singapura.

Namun kini Wilmar jadi raksasa sawit yang punya kebun di Sumatera Barat dan pabrik di mana-mana.

Jika Gen tahu merek minyak goreng seperti Sania, itu juga termasuk salah satu brand milik mereka, lho!

Lebih lanjut lagi, sejak 2006 Wilmar sudah resmi tercatat di Bursa Singapura.

Dibalik Wilmar Group

Kini, Wilmar Group sukses menjadi salah satu raksasa sawit dunia dengan lahan tanam lebih dari 232 ribu hektar, dan mayoritas ada di Indonesia.

Dengan letak kebun yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Malaysia, sampai Afrika. Lokasi yang sangat banyak dan luas!

Tidak hanya itu saja, mereka juga menggandeng puluhan ribu petani kecil dalam pengelolaannya.

Tahukah kamu, bahwa Wilmar tidak hanya memproduksi minyak sawit mentah, melainkan turut menjadi produsen minyak goreng kemasan terbesar di dunia.

Produknya seperti Sania, Fortune, dan Sovia, merek-merek minyak goreng yang sering kita gunakan, Gen!

Selain memproduksi minyak, mereka turut menjual beras, mie, tepung, bahkan sampai bumbu dapur.

Tidak hanya pada sektor pangan, Wilmar juga bergerak di dunia pupuk, lho, dan termasuk pemain besar dengan produksi jutaan ton per tahun, khususnya pada sektor sawit.

Wilmar bukan pemain baru di industri sawit dan pangan.

Dengan bisnis yang terus meluas, peran mereka di pasar global pun makin kuat.

Kita lihat saja langkah mereka selanjutnya, ya, Gen!