Film Die My Love: Ketika Jennifer Lawrence Hadapi ‘Gila’ nya Jadi Ibu

Genvoice.id | 19 May 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Jennifer Lawrence blak-blakan jujur soal pengalamannya sebagai ibu dan perjuangan menghadapi masa setelah melahirkan (postpartum) dalam konferensi pers Festival Film Cannes untuk film terbarunya berjudul Die My Love. Film thriller ini bercerita tentang seorang ibu baru yang mengalami gangguan mental dan jatuh ke dalam kegilaan.

"Sebagai seorang ibu, rasanya sangat sulit memisahkan apa yang akan aku lakukan dibandingkan dengan apa yang dilakukan karakternya. Rasanya benar-benar menyakitkan," ungkap Lawrence tentang proses syuting film tersebut.

"Saat itu aku baru saja melahirkan anak pertamaku, dan tidak ada yang bisa benar-benar menggambarkan seperti apa masa postpartum itu. Rasanya sangat mengisolasi, dan itu menarik. Saat Lynne memindahkan pasangan ini ke Montana, dia enggak punya komunitas, enggak punya orang-orangnya. Tapi kenyataannya, kecemasan dan depresi ekstrem itu memang terasa mengisolasi, di mana pun kamu berada. Kamu merasa seperti alien." sambungnya.

Film ini juga dibintangi Robert Pattinson sebagai suami yang tak berdaya. Die My Love tayang perdana semalam di Cannes dan mendapat standing ovation selama enam menit. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ariana Harwicz yang terbit pada 2017. Ceritanya berpusat pada seorang ibu baru yang mengalami depresi pascamelahirkan hingga masuk ke fase psikosis. Pernikahan mereka pun kacau akibat kondisi mental sang istri.

Lawrence juga bilang kalau saat syuting Die My Love, ia sedang hamil lima bulan anak keduanya.

"Punya anak mengubah segalanya. Mengubah seluruh hidupmu. Ini kejam sekaligus luar biasa," katanya tentang menjadi ibu.

"Jadi sekarang semua keputusan soal aku kerja atau enggak, kerja di mana, kapan, semuanya melibatkan anak. Mereka mengajarkanku hal-hal baru. Aku bahkan enggak tahu sebelumnya kalau aku bisa merasakan sedalam itu, padahal pekerjaanku sangat bergantung pada emosi. Rasanya seperti luka melepuh sensitif banget. Jadi jelas mereka telah mengubah hidupku jadi lebih baik, dan juga mengubah sisi kreatifku. Aku sangat menyarankan punya anak kalau kamu ingin jadi aktor." jelasnya

Robert Pattinson, yang juga menjadi ayah tahun lalu, menambahkan bahwa, "Menentukan peran dalam hubungan setelah punya anak itu luar biasa sulit," dan karakter yang ia perankan tidak "punya bahasa atau cara" untuk mendukung pasangannya.

"Karakterku ini cuma cowok biasa. Dia bukan tipe yang suka lihat konten parenting di TikTok," kata Pattinson sambil bercanda. "Dia cuma berharap hubungannya kembali seperti dulu dan enggak ngerti kenapa semua ini terjadi, kenapa ada 'penyusup' yang masuk dalam hubungan mereka. Itu ketakutan yang mungkin dirasakan semua orang saat jadi orang tua."

Saat ditanya soal hari tersulit selama syuting, Lawrence menyebut salah satu adegan seks yang cukup intens.

"Hari sebelum syuting pertama, Lynne menunjukkan pada aku dan Rob satu adegan dari film If, di mana karakternya saling menyerang seperti harimau. Terus dia bilang, 'Kalian bakal lakukan ini telanjang, ya?' Dan kami cuma bisa bilang, 'Oh, oke,'" cerita Lawrence sambil tertawa.

Die My Love mendapat sambutan positif di Cannes. Owen Gleiberman dari Variety menyebut film ini sebagai "drama psikologis rumah tangga yang kacau tapi mencolok." Ia memuji akting Lawrence dan menulis, "Kamu bisa merasakan kekuatan kehadirannya, amarahnya yang tak terbendung. Dari memarahi kasir yang cerewet, merangkak seperti binatang, merusak kamar mandi, menyiram lantai dengan sabun, hingga membenturkan kepala ke cermin - dia tampil total. Tapi justru kekacauan itu yang bikin kita bertanya: Apa yang sebenarnya terjadi?"