Bangga! Anak Jalanan Indonesia Siap Guncang Meksiko di Piala Dunia
JAKARTA, GENVOICE.ID - Harapan dan semangat baru kembali menyala dari komunitas anak jalanan Indonesia. Yayasan Kampus Diakonia Modern (KDM) akan kembali mewakili Tanah Air dalam ajang bergengsi Street Child World Cup (SCWC) 2026 yang akan digelar di Mexico City. Ini akan menjadi penampilan keempat Indonesia setelah sebelumnya tampil pada edisi 2014, 2018, dan 2022.
Dilansir dari Antara, tim yang dijuluki "Garuda Baru" ini terdiri dari anak-anak berusia 14 hingga 17 tahun yang berasal dari latar belakang kurang beruntung. Setelah mengirim tim putri ke Qatar pada 2022, kali ini giliran tim putra yang akan bertarung membawa nama Indonesia.
"Usia mereka 14 sampai 17 tahun. Tapi sejak sekarang sudah mulai dibina secara intensif, bukan hanya sepak bola, tapi juga soft skill dan leadership," ujar Jessica Hutting, Manajer Program Penyelamatan Anak dan Penguatan Komunitas KDM, saat ditemui dalam ajang Piala Oranje di Jakarta, Minggu (18/5).
Sebanyak 17 anak telah terseleksi melalui proses ketat sejak tahun lalu. Namun, hanya 10 pemain yang akan diberangkatkan ke Meksiko untuk mewakili Indonesia di ajang SCWC 2026.
Berbeda dengan turnamen sepak bola profesional, ajang ini dikhususkan untuk anak-anak dari komunitas jalanan atau anak binaan sosial. Kompetisi digelar dalam format minisoccer 7 lawan 7, mengusung misi ganda: olahraga dan edukasi hak anak.
Jessica juga mengungkapkan bahwa pembiayaan keberangkatan tim masih dalam proses penggalangan dana. "Kami pernah disokong Kemenpora dan Pemprov DKI. Tahun ini kami sedang susun proposal lagi. Semua swadaya," ujarnya.
Prestasi terbaik Indonesia di SCWC tercatat pada 2018 saat tim putra berhasil mencapai babak semifinal. Target serupa kembali dibidik untuk edisi 2026 melalui pembinaan jangka panjang yang dilakukan KDM.
Namun lebih dari sekadar kemenangan di lapangan, SCWC membawa misi perubahan hidup. "Pasca turnamen, kami punya post-program. Ada yang akhirnya kuliah, jadi pembicara, atau mentor anak-anak lain. Kami siapkan mereka untuk berani bermimpi lebih tinggi," tutup Jessica.