Trump Ultimatum Iran, PBB Ingatkan Jangan Perkeruh Situasi
JAKARTA, GENVOICE.ID - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran kembali memanas usai pernyataan keras dari mantan Presiden AS, Donald Trump. Menanggapi hal ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan semua pihak untuk menahan diri demi mencegah eskalasi lebih lanjut, terutama di kawasan Timur Tengah.
Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq, menyampaikan peringatan tersebut dalam konferensi pers di markas besar PBB di New York, Selasa (17/6). Ia menekankan bahwa baik tindakan militer maupun retorika yang provokatif hanya akan memperburuk ketegangan yang sudah tinggi.
"Kami tetap pada posisi kami: semua pihak harus menghindari langkah-langkah atau pernyataan yang dapat memperkeruh situasi," ujar Haq, dikutip dariANTARA News, Rabu (18/6).
Pernyataan itu disampaikan menyusul unggahan kontroversial dari Trump di platform Truth Social. Dalam unggahan tersebut, ia menuding Iran sebagai ancaman serius dan memperingatkan bahwa AS bisa saja menyerang pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
"Kami tahu persis di mana 'Pemimpin Tertinggi' itu berada. Dia target yang mudah, tapi masih aman untuk saat ini. Kami tidak akan menghabisinya-setidaknya belum," tulis Trump.
Ia menambahkan bahwa kesabaran AS semakin menipis, terutama jika ada serangan terhadap warga sipil atau tentara Amerika. Dalam salah satu unggahan lainnya, Trump bahkan menuliskan seruan bernada ultimatum, "MENYERAHLAH TANPA SYARAT!"
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari komunitas internasional yang khawatir konflik di kawasan dapat kembali memanas. PBB pun kembali menegaskan pentingnya dialog dan menurunkan ketegangan di tengah situasi geopolitik global yang masih rentan.