Benarkah Efek Sering Marah Bikin Cepat Tua? Ini Fakta Medis yang Harus Kamu Tahu!

Genvoice.id | 18 Jun 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Ungkapan "jangan marah nanti cepat tua" ternyata bukan sekadar nasihat orang tua zaman dulu, fakta medis membuktikan bahwa emosi negatif seperti kemarahan bisa benar-benar mempercepat proses penuaan, khususnya pada kulit.

Menurut Dr. Geeta Grewal, seorang ahli bedah kosmetik dan kesehatan dari Klinik Kesehatan 9Muses, kemarahan yang tidak terkontrol dapat memberikan dampak langsung terhadap kondisi kulit, mulai dari munculnya kerutan hingga gangguan kulit yang lebih serius.

Saat seseorang marah, otot-otot wajah, terutama di dahi dan sekitar mulut, menegang. Jika ekspresi ini sering terjadi, garis halus akan terbentuk dan bisa berkembang menjadi kerutan permanen. Namun efeknya tak berhenti di sana.

Kemarahan dan stres memicu produksi hormon kortisol dalam tubuh. Hormon ini, jika jumlahnya terlalu tinggi, bisa merusak kolagen dan elastin, dua protein utama yang membuat kulit tetap kencang, elastis, dan awet muda. Hasilnya? Kulit menjadi lebih tipis, kendur, dan tampak lebih tua sebelum waktunya.

Stres kronis tak hanya memicu penuaan dini, tapi juga memperburuk berbagai kondisi kulit:

  • Jerawat: Kortisol memicu produksi sebum berlebih yang bisa menyumbat pori-pori.

  • Kulit kering dan iritasi: Stres melemahkan lapisan pelindung kulit, membuatnya kehilangan kelembapan.

  • Peradangan: Sistem kekebalan melemah, membuat kulit lebih mudah mengalami inflamasi.

Agar tak cepat menua karena stres dan amarah, penting untuk menerapkan gaya hidup yang menyeimbangkan pikiran dan tubuh:

  • Meditasi dan relaksasi: Membantu menurunkan kadar stres dan menenangkan sistem saraf.

  • Olahraga rutin: Melancarkan peredaran darah, meningkatkan mood, dan menjaga kesehatan kulit.

  • Tidur cukup: Tidur malam yang berkualitas sangat penting untuk proses regenerasi sel kulit.

  • Skincare yang tepat: Gunakan produk yang cocok dengan jenis kulit untuk menjaga kelembapan dan elastisitas.