Nge-Vape Nggak Lebih Aman, Ini Bahaya Cairan Vape yang Jarang Diketahui
JAKARTA, GENVOICE.ID - Siapa disini yang nge-vape? nah, kira-kira tahu gak kalau ternyata cairan vape sama bahayanya kayak rokok konvensional.
Dilansir Antara, Rokok elektrik, baik yang bentuknya kayak pena maupun vape, biasanya punya baterai, alat pemanas, dan wadah cairan. Nah, cairan ini biasanya berisi zat seperti propylene glycol dan glycerol, yang bisa bikin paru-paru rusak dan bahkan memicu penyakit yang dikenal sebagai popcorn lung.
Vape juga sering kali mengandung nikotin yang dicampur dengan rasa-rasa unik, yang bikin banyak orang tertarik pindah dari rokok biasa ke rokok elektrik.
Meski rasa-rasa itu terkesan menarik, cairan vape tetap mengandung zat-zat yang kalau terhirup dalam jumlah tinggi bisa bikin iritasi di saluran napas.
Nggak cuma itu, asap dari rokok baik yang biasa maupun elektrik, bisa merusak bagian paru-paru yang disebut silia. Padahal, silia ini penting banget buat nyaring debu atau kotoran biar nggak masuk ke sistem pernapasan kita. Jadi, silia ini berfungsi sebagai "penjaga gerbang" biar kuman dan debu nggak masuk ke saluran napas. Kalau silia udah nggak berfungsi, tubuh jadi gampang kena infeksi. Nggak heran kalau perokok sering batuk, berdahak, dan buat yang punya asma bisa ngalamin mengi atau sesak napas.
Dalam jangka panjang, sekitar 15-20 persen perokok aktif maupun pasif berisiko kena penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis kronik karena iritasi asap, dan asma yang makin parah.
Nggak cuma itu, asap rokok juga bisa nempel di benda-benda di sekitar kita-dari baju, sofa, sampai tirai-dan tetap berbahaya. Ini yang disebut secondhand smoke, termasuk dari rokok elektrik. Paparan asap jenis ini bisa bikin gejala penyakit gampang kambuh dan bikin kualitas hidup menurun, bahkan meningkatkan risiko kematian.