Milan Keok! Gol Tunggal Ndoye Bawa Bologna Angkat Piala Coppa Italia

Genvoice.id | 15 May 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - AC Milan harus menelan pil pahit di laga final Coppa Italia usai takluk dari Bologna dengan skor tipis 0-1, Kamis (15/5) dini hari WIB. Gol semata wayang Dan Ndoye di babak kedua menjadi mimpi buruk Rossoneri sekaligus penentu sejarah manis bagi Bologna, yang terakhir kali mengangkat trofi pada tahun 1998.

Sejak peluit awal, pertandingan berlangsung sengit dan penuh tekanan. Kedua tim saling menyerang, tapi juga kerap bentrok fisik, tercermin dari tiga kartu kuning yang keluar di babak pertama. Salah satunya diterima oleh Christian Pulisic, meski pelanggarannya menuai protes dari para pendukung Milan.

Pulisic tampil sejak menit awal, namun gagal memberikan pengaruh besar dalam laga ini. Ia hanya mencatatkan sedikit sentuhan, jarang menyentuh kotak penalti lawan, dan nyaris tak terlibat dalam proses menyerang. Sementara itu, rekan senegaranya, Yunus Musah, hanya duduk di bangku cadangan tanpa dimainkan.

Momen krusial hadir di menit ke-53, saat Ndoye dengan tenang menembus pertahanan Milan dan melepaskan tembakan yang tak mampu dihalau Mike Maignan. Tak hanya mencetak gol kemenangan, Ndoye juga menjadi pemain paling berbahaya di lapangan, menciptakan peluang terbanyak dan menjadi sasaran pelanggaran terbanyak sepanjang laga. Penampilan apik ini mengukuhkannya sebagai man of the match.

Milan sebenarnya punya beberapa peluang di paruh kedua, namun tak satu pun yang benar-benar mengancam gawang Bologna. Lini depan mereka tampil buntu, dan performa Pulisic yang biasanya kreatif, kali ini justru tenggelam. Ini menjadi kegagalan besar mengingat Coppa Italia adalah peluang realistis terakhir Milan untuk menutup musim dengan trofi.

Akibat kekalahan ini, jalan Milan menuju kompetisi Eropa musim depan menjadi semakin sulit. Dengan hanya dua pertandingan tersisa di Serie A dan posisi mereka di klasemen yang masih tertinggal dari para pesaing, nasib Rossoneri kini bergantung pada hasil tim lain.

Kesempatan membalas kekalahan bisa datang dalam waktu dekat, karena Milan akan menghadapi Roma pada awal pekan depan-laga krusial yang bisa jadi penentu akhir musim mereka. Setelah itu, laga penutup akan digelar di kandang sendiri melawan Monza. Namun, dengan tekanan yang begitu besar, bisakah Milan bangkit di dua laga terakhir?