Kenapa Anak Muda Pilih Frugal Living? Ini Alasan Gaya Hidup Hemat Jadi Populer

Genvoice.id | 15 May 2025

YOGYAKARTA, GENVOICE.ID - Hai, Gens! Pernah denger atau bahkan ikutan gaya hidup 'Frugal Living'? Yup, lagi rame banget di medsos, terutama di kalangan anak muda. Ini bukan cuma soal irit atau pelit lho, tapi jadi semacam strategi cerdas buat ngatur duit di tengah kondisi ekonomi yang katanya lagi nggak pasti. Banyak yang mulai mikir ulang sebelum belanja, milih nabung atau investasi buat jaga-jaga.

Buat Nita (25), karyawan swasta dengan gaji UMR, frugal living itu keharusan yang masuk akal. "Sejak akhir tahun lalu, kebijakan pemerintah kayak nggak jelas arahnya, bikin khawatir yang kerjanya belum tetap gini," curhat Nita.

"Jadi mending tahan-tahan pengeluaran, disimpan sama investasi buat jaga-jaga."

Hal senada diungkap Tasya (30), seorang PNS. "Pengen cari aman aja. Semuanya pada naik (harga-harga), jadi disimpan saja uangnya," katanya. Bagi mereka, ini cara 'nyelamatin diri' biar kondisi keuangan masa depan lebih terjamin. Mereka ngerasa gaya hidup ini ngasih pegangan di tengah ketidakpastian.

Nggak heran kalau gaya hidup ini jadi topik hangat di media sosial, kayak X. Banyak yang share tips biar bisa tetap 'frugal' tapi nggak 'menyiksa diri'. Ini jadi kayak komunitas online yang saling dukung buat lebih melek finansial.

Meski populer di kalangan muda, ada juga pandangan lain. Ekonom Bhima Yudhistira dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) bilang, kalau semua orang nahan belanja, ini bisa bikin roda ekonomi melambat.

"Ini kurang bagus buat kepercayaan masyarakat untuk berbelanja," ujarnya. Bhima saranin, frugal living itu baik, tapi jangan sampai 'menyiksa diri' atau bikin kita nggak spending sama sekali. Lebih baik belanja secara wajar atau alihkan ke investasi atau bahkan donasi.

Intinya, frugal living dipilih anak muda bukan tanpa alasan. Ini respons terhadap kondisi dan keinginan punya pegangan finansial di masa depan. Paling penting, cari cara frugal living yang pas buat kamu, nggak bikin stres, dan tetap bisa berkontribusi (misal lewat donasi) biar 'cari aman'-nya makin berkah.