Trump Nyerocos! Xi Jinping Dituding Lagi Cari Cara Buat ‘Ngerjain’ Amerika Lewat Kunjungan ke Vietnam

Genvoice.id | 15 Apr 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Drama politik global makin panas! Presiden Tiongkok, Xi Jinping, baru aja mendarat di Vietnam buat kunjungan kerja, tapi kedatangan itu langsung ditanggapi sinis sama mantan Presiden AS, Donald Trump. Nggak tanggung-tanggung, Trump langsung ngomong blak-blakan dari Gedung Putih kalau tujuan kunjungan Xi nggak lain adalah buat "ngerjain" Amerika Serikat.

Yes, kamu nggak salah baca. Di tengah perang dagang yang makin menggila, Trump mengklaim kalau pertemuan antara pemimpin Vietnam dan Tiongkok itu isinya cuma satu: nyusun strategi buat merugikan AS. Wih, panas banget!

Xi Jinping minggu ini lagi sibuk kunjungan ke beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Malaysia, dan Kamboja. Tapi kunjungannya ke Hanoi jadi sorotan utama gara-gara reaksi keras dari Trump.

"Saya nggak salahin Tiongkok, saya juga nggak salahin Vietnam," kata Trump dari Gedung Putih, dilansir dari The Guardian.

"Itu pertemuan yang indah. Pertemuan yang kayak gini tuh tujuannya cuma satu-mikirin gimana caranya 'ngerjain Amerika Serikat'." lanjutnya.

Xi datang ke Vietnam buat mempererat hubungan dagang dan kerja sama. Nggak main-main, ada 45 perjanjian kerja sama yang ditandatangani kedua negara, termasuk rencana buat pengembangan jalur kereta api dan rantai pasok.

Kunjungan Xi ini terbilang pas banget momennya, karena dilakukan setelah Tiongkok dihantam tarif perdagangan super tinggi dari AS, yaitu 145%, sebagai bagian dari kebijakan Trump yang dikenal dengan nama "Liberation Day Tariffs".

Siapa yang Rugi?

Negara-negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam, jadi kayak anak tiri yang kena getahnya. Vietnam, misalnya, malah dijadiin pasar ekspor utama buat produk-produk Tiongkok yang ditolak di AS. Banyak pihak khawatir kawasan ini akan jadi 'tempat buangan' barang-barang ekspor Tiongkok.

Menariknya, walaupun sedang di bawah tekanan AS, Vietnam tetap berusaha jaga hubungan baik dengan kedua negara. Mereka bahkan sepakat sama AS untuk "mengurangi tarif timbal balik" dan menertibkan beberapa aktivitas dagang Tiongkok yang dianggap melanggar.

Pesan Damai dari Xi

Di tengah panasnya hubungan perdagangan global, Xi sempat nulis opini di surat kabar resmi partai Komunis Vietnam, Nhandan.

"Perang dagang dan tarif itu nggak bakal ada pemenangnya." tulis Xi.

"Proteksionisme nggak akan bawa kita ke mana-mana." lanjutnya.

Saat ketemu PM Vietnam, Pham Minh Chinh, Xi juga bilang kalau dua negara harus sama-sama menentang tindakan sepihak dan intimidasi internasional.

AS Nggak Mau Kalah

Di sisi lain, pemerintahan Trump juga belum kehabisan amunisi. Meski sempat mengumumkan beberapa barang Tiongkok bakal dibebaskan dari tarif-kayak smartphone, laptop, dan chip elektronik-ternyata itu cuma sementara.

"Nggak ada yang bebas dari hukuman… terutama Tiongkok!" tulis Trump di platform Truth Social.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mencoba menenangkan publik soal kemungkinan "decoupling" alias pemisahan total ekonomi AS dan Tiongkok. Tapi ia bilang,

"Bisa aja terjadi, tapi belum tentu juga." ungkapnya.

Tur Lanjut ke Malaysia dan Kamboja

Setelah dua hari di Vietnam, Xi Jinping dijadwalkan melanjutkan turnya ke Malaysia dan Kamboja dari Selasa sampai Jumat. Kunjungannya dianggap sebagai upaya memperkuat pengaruh Tiongkok di tengah kekacauan kebijakan ekonomi global, terutama dari pihak AS.