OpenAI Siapkan Verifikasi Identitas untuk Akses ke Model AI Terbaru
JAKARTA, GENVOICE.ID - OpenAI berencana memberlakukan proses verifikasi identitas bagi organisasi yang ingin mengakses sejumlah model AI canggih di masa mendatang. Kebijakan ini tercantum dalam halaman dukungan yang dipublikasikan perusahaan tersebut pekan lalu.
Proses yang dinamakan Verified Organization ini menjadi syarat baru bagi pengembang untuk membuka akses ke model-model dan fitur tingkat lanjut di platform OpenAI. Verifikasi tersebut mewajibkan penggunaan identitas resmi yang dikeluarkan pemerintah dari negara-negara yang didukung oleh layanan API OpenAI. Satu identitas hanya dapat digunakan untuk memverifikasi satu organisasi dalam kurun waktu 90 hari, dan tidak semua organisasi otomatis memenuhi syarat.
"OpenAI memiliki tanggung jawab untuk memastikan teknologi AI dapat digunakan secara luas dan aman," tulis perusahaan dalam keterangannya. "Namun, sebagian kecil pengembang secara sengaja melanggar ketentuan penggunaan API kami. Proses verifikasi ini dihadirkan untuk mencegah penyalahgunaan sekaligus tetap memberikan akses kepada komunitas pengembang yang bertanggung jawab."
Kebijakan ini diperkirakan menjadi langkah penguatan keamanan seiring kemampuan AI yang terus berkembang. OpenAI juga telah beberapa kali melaporkan upaya deteksi dan pencegahan penyalahgunaan model AI, termasuk oleh kelompok yang diduga berasal dari Korea Utara.
Selain itu, verifikasi ini disebut-sebut bertujuan mengantisipasi potensi pencurian data. Awal tahun ini, Bloomberg melaporkan bahwa OpenAI tengah menyelidiki dugaan pencurian data API oleh pihak yang terkait dengan DeepSeek, laboratorium AI asal Tiongkok, yang diduga menggunakan data tersebut untuk melatih model AI secara ilegal.
Sebagai informasi, OpenAI telah memblokir akses ke layanannya di Tiongkok sejak pertengahan tahun lalu.