Boyband Treasure Akhiri Tur AS Perdana dengan Antusiasme Tinggi dan Visi Jangka Panjang

Genvoice.id | 14 Apr 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Boyband K-Pop Treasure tengah menutup perjalanan penting dalam karier mereka, yaitu tur Amerika Serikat perdana yang menjadi bagian dari rangkaian konser Special Moment. Tur ini menjadi momen spesial karena merupakan yang pertama kalinya bagi grup beranggotakan 10 orang tersebut tampil secara langsung di hadapan penggemar mereka di Amerika Serikat sejak debut pada tahun 2020.

Dilansir dari The Hollywood Reporter, group band ini dibentuk melalui acara survival YG Treasure Box besutan YG Entertainment, Treasure kini berada di titik penting dalam perjalanan mereka sebagai grup K-Pop global. Konser di Los Angeles yang digelar hari Minggu ini menjadi penutup dari rangkaian tur Amerika Utara mereka.

Dalam wawancara bersama The Hollywood Reporter, para anggota Treasure membagikan kisah di balik album spesial bertajuk Pleasure yang dirilis bulan lalu. Album tersebut menjadi penanda kematangan musikal mereka sekaligus eksplorasi sisi baru yang ingin mereka tunjukkan kepada penggemar, yang akrab disapa Treasure Makers.

"Album ini benar-benar mewakili warna cinta khas Treasure," ujar Doyoung, merujuk pada keterlibatan para anggota dalam proses kreatif.

Haruto pun menambahkan bahwa lagu Yellow menjadi favoritnya karena memuat lirik hasil kolaborasi dirinya bersama Sahi, Hyunsuk, dan Yoshi. Lagu tersebut dinilai memiliki daya tarik yang membuatnya ingin didengarkan berulang kali.

Bagi Jaehyuk, lagu Whatever, Whenever menjadi momen emosional tersendiri.

"Saya bisa membayangkan menyanyikannya di konser, dan membayangkan penggemar menyanyi bersama," katanya.

Soal dinamika dalam grup, Hyunsuk mengungkap bahwa kunci kekompakan mereka terletak pada komunikasi. Dengan banyaknya anggota, perbedaan pendapat tentu muncul, namun mereka telah mengembangkan kerja sama yang kuat seiring waktu. "Kami merasa makin bisa diandalkan satu sama lain," ujarnya.

Saat ditanya mengenai bagaimana mereka ingin dilihat oleh penggemar dan publik luas, Jihoon menjelaskan bahwa misi mereka tetap sama sejak debut: tampil sebagai grup yang benar-benar menikmati panggung dan menghadirkan pertunjukan spektakuler. "Kami ingin menunjukkan bahwa Treasure adalah grup yang hidup untuk performa," katanya.

Dalam lima tahun berkarier, para anggota juga mengalami pertumbuhan personal. Jeongwoo mengungkap bahwa rasa gugup saat tampil di atas panggung perlahan menghilang, tergantikan oleh rasa percaya diri dan kebahagiaan saat bisa menciptakan kenangan bersama penggemar.

Tur di Amerika Serikat pun menjadi pengalaman emosional tersendiri bagi grup. "Ada perbedaan besar antara menonton kami lewat video dan melihat kami secara langsung. Kami ingin penggemar merasakan energi yang berbeda dari panggung kami," kata Jihoon. Keberadaan band live yang menyertai konser mereka selama tiga tahun terakhir juga menambah kedalaman dan atmosfer pertunjukan.

Yoshi berharap Treasure juga dikenal sebagai "grup performa" di Amerika, sebagaimana reputasi mereka di Korea Selatan. Sementara itu, Junghwan menantikan kesempatan menikmati lanskap dan suasana Amerika Serikat yang sempat ia kunjungi di masa kecil.

Menutup wawancara, Jihoon menyebut bahwa target utama mereka tahun ini adalah menyiapkan tur baru yang lebih matang.

"Kami ingin tampil dengan setlist yang dirancang sebaik mungkin, dan menjangkau lebih banyak orang lewat karya kami," ujarnya.

Dengan visi yang jelas, semangat kolektif yang kuat, dan antusiasme tinggi dari penggemar internasional, Treasure tampaknya siap untuk melangkah lebih jauh di kancah global.