Makan Serat Bukan Hanya untuk Melancarkan Metabolisme, Tapi Juga Bantu Lawan Kanker, Benarkah?

Genvoice.id | 14 Jan 2025

Kita semua tahu kalau serat itu penting. Selain membantu mencegah sembelit dan menjaga berat badan, ternyata serat juga punya peran besar dalam melawan kanker.

Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa saat bakteri usus kita memecah serat dari makanan nabati, mereka menghasilkan senyawa yang bisa menghambat pertumbuhan kanker. Ini adalah kabar baik, mengingat hanya 1 dari 20 orang di Amerika yang memenuhi asupan serat harian yang disarankan, yaitu 14 gram per 1.000 kalori.

Serat itu seperti makanan untuk bakteri baik di usus kita, mikrobioma usus. Saat bakteri ini memecah serat, mereka menghasilkan molekul yang disebut asam lemak rantai pendek (short-chain fatty acids atau SCFAs). Dua jenis SCFA yang penting adalah propionat dan butirat, yang terbukti membantu mencegah tumor di usus.

Dilansir dari Medical News Today, dalam penelitian ini, para ilmuwan mengamati efek propionat dan butirat pada sel sehat dan sel kanker usus besar. Hasilnya adalah kedua senyawa ini mengubah cara kerja gen yang mengatur pertumbuhan dan kematian sel. Khususnya, butirat terbukti bisa menghambat enzim tertentu sehingga memperlambat pertumbuhan sel kanker atau bahkan memicu kematiannya.

Dr. Eamon Laird, seorang ahli gizi, menyebut penelitian ini sebagai langkah awal yang menarik, meskipun baru sebatas studi di tingkat sel.

"Kami butuh penelitian lebih besar, seperti uji coba klinis, untuk memastikan efek ini benar-benar terjadi di dunia nyata," katanya.

Di AS, rata-rata orang dewasa hanya mengonsumsi 17 gram serat per hari, jauh dari yang disarankan. Di Inggris, angkanya lebih baik, tapi masih sekitar 60% dari rekomendasi. Padahal, menambah asupan serat itu sangat mudah.

Berikut beberapa makanan tinggi serat yang bisa kamu masukkan ke menu harian:

  • Buah-buahan: alpukat, apel, pir, dan raspberry.
  • Kacang dan biji-bijian: almond, chia, dan biji bunga matahari.
  • Sayuran: brokoli, kentang (makan kulitnya!), ubi jalar, dan labu.
  • Makanan gandum utuh: freekeh, bulgur, dan nasi cokelat.

Dr. Ünlüi?ler, salah satu peneliti, mengatakan, "Makan cukup serat meningkatkan produksi SCFA di usus, yang bisa membantu mencegah kanker usus besar dengan mendukung pengaturan gen yang sehat."