Trent Alexander-Arnold Pidato Pakai Bahasa Spanyol saat Resmi Diperkenalkan di Real Madrid

Genvoice.id | 13 Jun 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Trent Alexander-Arnold mengawali babak baru dalam kariernya dengan resmi diperkenalkan sebagai pemain Real Madrid. Dalam momen spesial tersebut, bek kanan timnas Inggris itu mengejutkan banyak orang karena menyampaikan pidatonya dalam bahasa Spanyol.

Pemain berusia 26 tahun ini sebetulnya bisa meninggalkan Liverpool secara gratis saat kontraknya berakhir pada 30 Juni. Namun, Real Madrid memutuskan membayar biaya transfer lebih awal kepada The Reds, agar Alexander-Arnold bisa langsung bergabung dan memperkuat tim di ajang Piala Dunia Antarklub bulan ini.

Sebelum acara perkenalan resmi, Real Madrid menayangkan video perjalanan karier Alexander-Arnold, mulai dari masa kecil hingga berbagai pencapaiannya bersama Liverpool dan timnas Inggris. Setelah itu, Presiden Real Madrid Florentino Perez secara resmi menyambut sang pemain ke Santiago Bernabéu.

Dengan didampingi kekasihnya Estelle Behnke, orang tua, dan saudara-saudaranya, Alexander-Arnold tampil percaya diri di panggung dan berbicara langsung dalam bahasa Spanyol di depan tamu undangan, termasuk legenda Real Madrid Roberto Carlos.

"Terima kasih kepada Presiden Florentino Perez dan Real Madrid atas kesempatan ini. Bergabung dengan klub sebesar Real Madrid adalah impian yang menjadi kenyataan. Saya sangat bahagia, bangga, dan tidak sabar untuk menunjukkan kemampuan saya di sini," ujar Alexander-Arnold.

Ia menegaskan komitmennya untuk memberikan segalanya demi kesuksesan tim. "Saya ingin meraih banyak gelar, menjadi juara, berkembang, dan menikmati permainan bersama pemain-pemain terbaik dunia," tambahnya.

Dalam sesi foto bersama Perez, Alexander-Arnold memegang jersey Real Madrid dengan nama "Trent" dan nomor punggung 12, berbeda dari nomor 66 yang biasa digunakannya di Liverpool.

Florentino Perez memuji kedatangan pemain barunya tersebut. "Ia telah memenangkan segalanya dan menjadi salah satu bek terbaik di dunia. Kami berharap bisa menuliskan sejarah baru bersama," ucap sang presiden.

Tak lama setelah itu, Alexander-Arnold menggelar konferensi pers dalam bahasa Inggris. Ia mengaku sudah belajar bahasa Spanyol selama beberapa bulan. "Saya rasa Presiden cukup terkesan dengan kemampuan bahasa Spanyol saya, dan itu mengejutkan banyak orang," ungkapnya.

"Bagi saya, penting menunjukkan niat baik sejak awal agar bisa memulai dengan langkah yang tepat, termasuk di Piala Dunia Antarklub."

Real Madrid dijadwalkan menghadapi Al-Hilal dari Arab Saudi dalam laga pembuka Grup Piala Dunia Antarklub pada 18 Juni di Miami.

Alexander-Arnold menandatangani kontrak berdurasi enam tahun bersama Los Blancos, dengan klausul pelepasan fantastis mencapai 1 miliar euro (sekitar £840 juta).

Selama membela Liverpool, klub yang dibelanya sejak kecil, Alexander-Arnold mencatatkan 354 penampilan, 23 gol, dan 86 assist sejak debutnya pada 2016. Ia turut membawa Liverpool meraih berbagai trofi bergengsi, termasuk Premier League musim 2024-25 bersama Arne Slot, serta Premier League musim 2019-20 di era Jurgen Klopp.

Di level domestik, ia juga mempersembahkan gelar Liga Champions 2018-19, Piala FA 2022, dan dua trofi Piala Liga untuk Liverpool.

Meski begitu, kepergiannya sempat memicu reaksi beragam. Saat tampil sebagai pemain pengganti melawan Arsenal usai pengumuman transfernya, ia mendapat sorakan dari sebagian fans Liverpool. Manajer Jurgen Klopp bahkan mengaku mematikan televisi karena kecewa mendengar cemoohan tersebut. Namun, sambutan hangat diberikan fans Liverpool saat ia tampil menghadapi Crystal Palace di akhir musim.

Alexander-Arnold mengungkap bahwa sejak awal, hanya ada satu klub yang akan menjadi pilihannya jika meninggalkan Anfield. "Saya selalu tahu, jika pergi dari Liverpool, satu-satunya klub yang saya inginkan hanyalah Real Madrid," tegasnya.

Keputusannya ini turut dikaitkan dengan kedekatannya bersama Jude Bellingham, yang lebih dulu merapat ke Real Madrid. Namun, Alexander-Arnold menepis anggapan itu. "Kami memang berbicara banyak soal Liverpool dan Madrid, seperti layaknya percakapan antar teman. Tapi keputusan ini murni karena saya merasa ini kesempatan besar yang datang di waktu yang tepat," jelasnya.

Alexander-Arnold juga mengungkap kekagumannya kepada Xabi Alonso, yang kini menjadi pelatih Real Madrid menggantikan Carlo Ancelotti. Ia tumbuh sebagai penggemar Liverpool yang menyaksikan momen heroik Alonso saat membantu The Reds menjuarai Liga Champions 2005.

"Saya melihatnya di Istanbul saat Liverpool bangkit dari ketertinggalan 0-3 menjadi 3-3 melawan AC Milan, lalu menang lewat adu penalti. Kini bekerja sama dengannya adalah mimpi yang menjadi kenyataan," ujar Alexander-Arnold.

Ia mengaku cara Alonso mengoper bola di masa lalu banyak mempengaruhi gaya permainannya. "Melihat cara dia mengumpan membuat saya berlatih keras untuk bisa menirunya. Hal itu membentuk standar permainan saya hingga saat ini."

Alexander-Arnold menambahkan bahwa mereka belum sempat berbicara lebih jauh soal peran barunya di tim. "Dalam beberapa hari ke depan, kami akan berdiskusi lebih mendalam mengenai apa yang diharapkan dariku," tutupnya.