Tottenham Resmi Gaet Thomas Frank, Suksesor Postecoglou Siap Bawa Era Baru
JAKARTA, GENVOICE.ID - Tottenham Hotspur akhirnya resmi menunjuk Thomas Frank sebagai manajer anyar mereka. Pelatih asal Denmark berusia 51 tahun itu dikontrak hingga 2028, datang menggantikan Ange Postecoglou yang meski sukses membawa "Spurs" meraih trofi Liga Europa, tetap harus meninggalkan jabatannya karena hasil buruk di Premier League.
Pihak klub sebenarnya sudah melakukan manuver sejak sebelum memecat Postecoglou. Tottenham menggelar negosiasi secara intensif dengan Frank melalui perantara agar proses pencarian pelatih tidak berlarut, terutama setelah musim mengecewakan yang membuat mereka finis di peringkat 17 klasemen dengan 38 poin - catatan terburuk kedua dalam sejarah klub.
Begitu Frank menyatakan kesediaannya, Tottenham langsung menebus klausul pelepasannya senilai £10 juta dari Brentford. Dalam beberapa hari terakhir, pembicaraan difokuskan pada detail kontrak serta pembawaan beberapa staf kepelatihan Frank dari Brentford.
Keputusan memecat Postecoglou sendiri sebenarnya sudah diprediksi, bahkan seandainya ia berhasil mengalahkan Manchester United di final Liga Europa pada Mei lalu. Manajemen klub menegaskan bahwa keputusan mereka tidak akan dipengaruhi oleh hasil di ajang tersebut.
Penunjukan Thomas Frank turut didorong oleh peran penting Direktur Teknik Tottenham, Johan Lange, yang sudah lama mengenal Frank. Lange adalah orang yang memberikan kesempatan pertama bagi Frank sebagai pelatih muda di B93 pada 2004. Setelah itu, mereka sempat kembali bekerja sama di Lyngby, sebelum Frank kemudian meniti karier di Federasi Sepak Bola Denmark dan Brøndby, hingga akhirnya bergabung dengan Brentford.
Selama hampir tujuh tahun menukangi Brentford, Frank berhasil membawa klub promosi ke Premier League melalui playoff pada 2021. Meski memiliki anggaran terbatas, ia sukses menjaga konsistensi Brentford di papan tengah dengan menempati peringkat 13, 9, 16, dan 10 dalam empat musim terakhir.
Selain piawai mengembangkan pemain muda, Frank dikenal fleksibel secara taktik dan komunikator ulung. Tottenham pun memuji reputasi pelatih barunya dalam pernyataan resmi klub: "Kami sangat antusias. Thomas adalah salah satu pelatih paling progresif dan inovatif saat ini. Dia punya rekam jejak luar biasa dalam membentuk pemain dan tim, dan kami menantikan perjalanannya memimpin tim untuk menghadapi musim depan."
Frank juga memboyong beberapa staf kepercayaan ke Tottenham. Justin Cochrane ikut bergabung sebagai asisten pelatih, disusul kepala performa Chris Haslam dan analis tim utama Joe Newton. Sementara itu, Andreas Georgson turut merapat dari Manchester United sebagai asisten tambahan.
Secara taktik, Frank dikenal fleksibel. Di Championship, ia mengusung permainan menyerang berbasis penguasaan bola. Namun, di Premier League, ia menyesuaikan strategi menjadi lebih pragmatis dengan kekuatan di situasi bola mati, lemparan jauh, serta serangan balik cepat. Meski begitu, Brentford tetap mampu mencetak banyak gol musim lalu, bahkan masuk lima besar tim tersubur.
Frank biasa mengandalkan formasi tiga bek dengan dua wing-back, formasi yang dinilai cocok untuk komposisi skuad Spurs saat ini yang memiliki Pedro Porro, Destiny Udogie, dan Djed Spence.
Meski belum pernah meraih gelar mayor atau tampil jauh di kompetisi Eropa, Frank tetap mendapat banyak pujian dari para pelatih papan atas. Pep Guardiola bahkan sempat memprediksi tahun lalu bahwa Frank akan menangani klub besar suatu hari nanti. "Ini hanya soal waktu," kata Guardiola. "Saya tahu ketika melihat seorang manajer yang berkualitas. Setiap strategi timnya selalu masuk akal. Mereka kompak, tajam dalam bola mati, dan musim ini bahkan berani menekan lawan di area tinggi."
Eks manajer Liverpool, Jürgen Klopp, pun pernah melontarkan pujian serupa. "Dia pelatih yang keren, saya sangat menghormatinya. Melawan tim penguasaan bola ia main dengan satu cara, tapi melawan tim lain justru bisa mendominasi penguasaan bola. Sangat menarik," ujar Klopp.