Jodoh 3 Bujang: Cerita Nikah Kembar yang Bikin Ngakak dan Ngena Banget, Diangkat ke Layar Lebar

Genvoice.id | 13 Jun 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Menikah itu salah satu momen penting banget buat pasangan yang udah serius menjalin hubungan. Tapi ya, realitanya nggak semudah itu juga. Sering kali, karena adat, tradisi, dan ekspektasi keluarga besar, pernikahan bisa jadi ribet dan mahal banget.

Di Makassar, ada cara unik buat ngakalinnya, namanya nikah kembar. Jadi, dua pasangan menikah barengan dalam satu acara buat ngirit biaya. Seru, kan? Nah, kebayang nggak sih kalau cerita nikah kembar ini dijadiin film? Bisa jadi drama keluarga yang relate sekaligus kocak.

Jawabannya bisa kamu temuin di film komedi romantis terbaru dari Starvision dan Rhaya Flicks yang berjudul Jodoh 3 Bujang. Film ini digarap oleh Arfan Sabran, sutradara asal Makassar, dan ngangkat cerita tiga bujang bersaudara yang harus menghadapi dilema nikah barengan gara-gara permintaan sang ayah.

Ceritanya tentang Fadly (diperankan Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong), yang diminta orang tua mereka buat nikah kembar karena alasan biaya dan tradisi keluarga. Tapi masalah muncul saat calon istri Fadly malah dijodohin sama pria lain yang lebih mapan. Fadly pun harus buru-buru cari jodoh baru sebelum waktu habis, atau rencana nikah kembar ini bisa-bisa gagal total!

Uniknya, cerita di film ini ternyata diangkat dari kejadian nyata, lho. Kata sang sutradara yang juga nulis naskah bareng Erwin Wu dan Alwi Shihab, sosok tiga bujang itu emang beneran ada. Proyek film ini sendiri awalnya muncul dari pitching forum Akatara di tahun 2019.

"Saat diminta di Akatara, kami membawa proyek dokumenter. Kami merekam bagaimana karakter tiga bujang yang juga namanya sama seperti di film, Fadly, Kifly, dan Ahmad dalam kenyataannya. Kemudian dari Starvision menawarkan untuk membuatnya menjadi film Bioskop. Pak Chand Parwez memberi support untuk saya menyutradarai film itu. Di film Jodoh 3 Bujang, di credit title nanti juga ada sosok asli dari tiga bujang yang menginspirasi film ini," kata penulis dan sutradara film Jodoh 3 Bujang, Arfan Sabran.

Lewat film Jodoh 3 Bujang, Arfan mencoba membungkus isu yang serius dengan cara yang ringan dan menghibur. Salah satunya soal uang panai, yang jadi bagian penting dalam tradisi pernikahan adat Bugis-Makassar. Tapi sekarang, nilai dan maknanya mulai bergeser, bukan lagi sekadar simbol budaya, tapi sering kali jadi beban yang cukup berat buat keluarga calon pengantin.

"Di era flexing ini, uang panai kini bergeser maknanya. Nikah kembar menjadi solusi tekanan ekonomi yang ada di Makassar. Semoga hasilnya bisa memuaskan semua penonton dan menjadi kekayaan dari film nasional," lanjut Arfan.

"Ini adalah sebuah cerita yang mengusik saya sejak 2019. Ini adalah kisah nyata. Begitu melihat ceritanya, ini menarik sekali. Bukan saja karena nikah kembarnya yang menarik. Tapi juga ada muatan esensial yang perlu dibawa ke sinema Indonesia, bagaimana perjodohan dipertaruhkan sebagai nama baik keluarga, dan mempertanyakan esensi jodoh pilihan sekali seumur hidup," tutup produser film Jodoh 3 Bujang Chand Parwez Servia.

Film Jodoh 3 Bujang bakal hadir di seluruh bioskop di Indonesia pada tanggal 26 Juni 2025, jangan sampai gak nonton Gen.