Israel Dianggap Langgar Piagam PBB, Iran Tegaskan Punya Hak Balas Serangan
JAKARTA, GENVOICE.ID - Serangan udara besar-besaran yang dilakukan Israel ke Iran kembali memanaskan tensi geopolitik dunia. Mengutip dari ANTARA News, Jumat (13/6), pemerintah Iran menegaskan bahwa aksi militer tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekaligus memberikan mereka legitimasi untuk melakukan serangan balasan.
"Serangan ini melanggar Pasal 4 ayat 2 Piagam PBB dan merupakan tindakan agresi terang-terangan terhadap Republik Islam Iran. Sesuai Pasal 51 Piagam PBB, Iran berhak penuh untuk membela diri dengan segala cara yang dianggap perlu," bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Iran yang disampaikan melalui Telegram, Jumat.
Lebih jauh, Teheran menuding Amerika Serikat ikut bertanggung jawab atas agresi ini. Mereka menilai serangan Israel takkan terjadi tanpa koordinasi maupun restu dari Washington. "Pemerintah AS memikul tanggung jawab atas dampak berbahaya dari tindakan sembrono ini," lanjut pernyataan tersebut.
Iran juga menyerukan agar Sekretaris Jenderal PBB segera mengambil langkah tegas untuk mencegah meluasnya ancaman terhadap stabilitas dan perdamaian global yang dipicu oleh serangan Israel.
Pada hari yang sama, Israel menggencarkan serangan ke sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas yang diduga terkait dengan program nuklir dan para pejabat tinggi militer. Beberapa media internasional melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan sejumlah tokoh penting, termasuk ilmuwan nuklir serta komandan militer.
Media Iran Press TV mengabarkan adanya korban jiwa dari kalangan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, meski jumlah pasti belum diungkapkan. Dampak serangan membuat semua penerbangan di Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, dibatalkan, menurut laporan kantor berita ISNA.
Militer Israel menyatakan bahwa serangan udara yang dilancarkan oleh jet-jet tempur mereka baru memasuki tahap awal operasi. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump langsung menggelar rapat kabinet darurat untuk membahas perkembangan situasi di Timur Tengah.
Di sisi lain, media Israel Ynet melaporkan bahwa sejumlah pejabat penting Iran, seperti Kepala Staf Umum Militer Iran, beberapa ilmuwan nuklir, serta tokoh militer lainnya diduga tewas dalam serangan tersebut. Dua gedung tempat tinggal pejabat tinggi militer Iran dikabarkan luluh lantak akibat serangan.
Laporan dari media pemerintah Iran IRIB menyebutkan beberapa nama korban, antara lain Komandan IRGC Hussein Salami, Komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya Gholamali Rashid, fisikawan Mohammad Mehdi Tehranchi, serta mantan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fereydoon Abbasi.
Selain melakukan serangan udara, Israel juga dikabarkan mengerahkan operasi sabotase di dalam wilayah Iran. Jurnalis Axios, Barak Ravid, melaporkan bahwa Mossad memimpin operasi rahasia untuk menghancurkan sistem rudal dan pertahanan udara strategis Iran. "Bersamaan dengan serangan udara besar-besaran, Mossad memimpin misi sabotase mendalam ke situs-situs strategis rudal Iran," tulis Ravid melalui platform X.