Disebut Dapat Merusak Perdamaian Dunia, Perdana Menteri Malaysia Kutuk Serangan Israel ke Iran

Genvoice.id | 13 Jun 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan kecaman keras terhadap serangan militer Israel ke Iran yang menyebabkan kematian sejumlah petinggi militer dan warga sipil. Dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada Jumat, Anwar menilai tindakan militer tersebut sangat serius dan sembrono karena berpotensi mengancam stabilitas regional.

"Saya mengecam sekeras-kerasnya serangan militer Israel di Iran, termasuk serangan terarah yang telah menewaskan para pemimpin senior Iran," ujar Anwar, dikutip dariANTARA News, Jumat (13/6).

Menurut Anwar, serangan ini sengaja dilakukan untuk menggagalkan proses dialog yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Iran. Ia juga menyoroti bahwa agresi tersebut terjadi di tengah sorotan baru terhadap tindakan Israel di Gaza serta tekanan politik yang meningkat terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Malaysia mendesak para sekutu Israel, terutama yang memiliki pengaruh besar, agar segera menekan Israel untuk menghentikan aksi-aksi agresif lebih lanjut yang berisiko memperluas konflik.

Anwar juga menyerukan komunitas internasional untuk tidak tinggal diam menghadapi tindakan yang merusak proses diplomasi dan mengancam perdamaian global.

Sebelumnya, Israel meluncurkan serangan besar-besaran terhadap sejumlah target militer di Iran. Beberapa tokoh militer Iran yang dikabarkan memiliki keterkaitan dengan program nuklir negara tersebut menjadi target utama. RIA Novosti melaporkan, sejumlah sumber menyebut serangan itu menewaskan beberapa pimpinan militer penting.

Paska serangan, otoritas Iran menangguhkan seluruh penerbangan di Bandara Imam Khomeini, Teheran, seperti dilaporkan kantor berita ISNA.

Media Israel Ynet, mengutip sumber resmi, mengklaim beberapa petinggi militer Iran, termasuk Kepala Staf Umum dan sejumlah ilmuwan nuklir, turut menjadi korban. Selain itu, dua gedung tempat tinggal pejabat militer Iran dilaporkan hancur akibat serangan.

Lembaga penyiaran IRIB Iran melaporkan kemungkinan tewasnya Komandan IRGC Hussein Salami, Komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya Gholamali Rashid, fisikawan Mohammad Mehdi Tehranchi, serta mantan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fereydoon Abbasi.