Lisa BLACKPINK Tampil di Coachella dengan Kostum Reptil, Ini Sosok Desainer di Baliknya!
JAKARTA, GENVOICE.ID -Coachella 2025 jadi saksi bagaimana Lisa BLACKPINK membuka babak baru dalam dunia fashion panggung. Tampil perdana sebagai solois di festival musik paling hype di California, Lisa sukses mencuri perhatian dengan transformasi dramatis dari jaket puffer hitam raksasa di tengah terik matahari, ke bodysuit reptil 3D penuh sisik yang super futuristik.
Sang mastermind di balik tampilan ini? Asher Levine, desainer eksentrik asal Los Angeles yang sebelumnya pernah mendandani Lady Gaga, Doja Cat, hingga Grimes.
"She's the reptilian villain," ucap Levine dikutip dariCNN pada Sabtu, (12/4),menyebut gaya Lisa sebagai perpaduan antara villain dan haute couture.
Desain ini bukan sekadar kostum. Levine hanya diberi waktu kurang dari sebulan untuk menciptakan dua tampilan panggung Lisa yang penuh teknologi. Dengan bantuan pemindaian tubuh digital, Lisa dibuatkan avatar 3D yang memungkinkan tim Levine menyesuaikan potongan kain secara virtual sebelum masuk tahap produksi.
Setelah itu, dimulailah proses crafting skala ekstrem, desain sisik reptil dirancang dengan bantuan AI, kemudian setiap potongan scute (sisik ala kadal) dipahat manual satu per satu oleh tim pematung di studionya.
Detail paling rumit? Tanduk transparan di bahu Lisa dan sisik-sisik tembus pandang yang masing-masing butuh 50-60 jam pengerjaan. Levine, yang menyebut dirinya sebagai "pengganggu industri kulit," punya misi lebih besar untuk menggantikan penggunaan kulit asli dan bahan eksotik tanpa harus menyakiti satupun makhluk hidup.
"Kita nggak perlu bunuh hewan lagi. Sudah saatnya kita berevolusi," katanya tegas.
Tak cukup sampai di sana, tampilan kedua Lisa di Coachella justru makin nampak "alien". Kali ini, dia tampil dalam catsuit transparan penuh sulur bercahaya berwarna biru dan pink. Inspirasi desain ini datang dari alam, tepatnya jamur bercahaya dan serangga bioluminesen. Setiap sulur 3D dilengkapi serat optik yang menciptakan aura luar angkasa di tubuh Lisa.
"Kami mulai eksperimen dengan pencahayaan embedded sejak 2011," kenang Levine, merujuk proyek awal bersama Will.i.am.
Kini, dengan teknologi lebih matang, ia bahkan bisa menciptakan material bening sefleksibel kulit tapi berpenampilan seperti kaca, seperti yang dikenakan Lisa di bagian dada. "Inilah masa depan yang dulu dibayangkan Blade Runner," ucapnya sambil memamerkan sepotong 'kelopak' lentur ke kamera.
Tantangan terbesarnya adalah menciptakan kostum high-tech yang tetap lentur dan nyaman dipakai untuk koreografi intens. "Ini bukan sekadar look editorial buat majalah. Ini harus bekerja layaknya kostum atlet," jelasnya.
Percaya deh Gen, Lisa sepertinya resmi masuk ke jajaran elite fashion performance paling visioner abad ini. Setuju gak sih?