Perusahaan AI Rekrut Ilmuwan Google DeepMind untuk Pimpin Kantor Baru di Eropa

Genvoice.id | 13 Feb 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Anthropic, salah satu perusahaan kecerdasan buatan (AI) terkemuka di AS, telah merekrut Neil Houlsby, seorang ilmuwan riset dari Google DeepMind, untuk memimpin kantor baru mereka di Zürich. Pengumuman ini disampaikan secara eksklusif kepada Euronews Next pada hari Kamis.

Meskipun memiliki sumber daya yang lebih kecil dibandingkan pesaingnya seperti OpenAI dan Google, Anthropic tetap dianggap sebagai pemain besar dalam industri AI. Perusahaan yang mengembangkan asisten AI Claude ini bernilai sekitar 60 miliar dolar, hampir 100 miliar dolar lebih rendah dibandingkan OpenAI.

Melansir dari Euro News, Kamis (13/2), Anthropic dikenal sebagai perusahaan riset keselamatan AI dan didirikan oleh mantan eksekutif serta peneliti OpenAI, yaitu saudara kandung Dario dan Daniela Amodei. Berbasis di San Francisco, perusahaan ini telah merekrut banyak talenta dari OpenAI dan perusahaan teknologi lainnya.

Neil Houlsby, yang sebelumnya bekerja sebagai ilmuwan riset dan manajer di Google DeepMind selama 10 tahun, akan memimpin kantor Anthropic di Zürich. Sebelum itu, ia menyelesaikan gelar PhD dalam pembelajaran mesin di Universitas Cambridge, Inggris.

Zürich menjadi kantor ketiga Anthropic di Eropa setelah membuka kantor di London pada 2023 dan Dublin setahun kemudian.

"Ini adalah masa yang sangat menarik bagi riset AI di seluruh dunia, dan Swiss telah lama menjadi pusat bagi orang-orang hebat yang melakukan penelitian kelas dunia. Saya sangat senang bisa memimpin tim Anthropic di Zürich, di mana kami akan mengembangkan lebih lanjut kemampuan multimodal untuk pelatihan model bahasa besar (LLM) Claude," ujar Houlsby dalam pernyataannya.

"Kami sedang membangun tim yang kuat di Zürich dan mencari peneliti serta insinyur berbakat yang memiliki semangat untuk mengembangkan AI demi kebaikan global serta bekerja di garis depan inovasi AI," tambahnya.

Pengumuman ini bertepatan dengan pelaksanaan Artificial Intelligence Action Summit di Paris minggu ini.

Sementara itu, Wakil Presiden AS JD Vance pada hari Selasa memperingatkan agar tidak ada regulasi AI yang berlebihan, mengkritik aturan Eropa seperti Digital Services Act (DSA) dan regulasi privasi online.

CEO Anthropic menegaskan bahwa diskusi internasional mengenai AI harus lebih memperhatikan risiko keamanan yang semakin meningkat akibat teknologi ini.