Era Baru Vatikan! Paus Leo XIV Serukan Gereja Hadapi Revolusi AI, Bawa Semangat Keadilan Sosial ke Dunia Digital
JAKARTA, GENVOICE.ID - Paus Leo XIV resmi mengawali masa kepemimpinannya dengan seruan tegas kepada Gereja Katolik untuk merespons secara aktif perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), yang disebutnya sebagai "revolusi industri baru".
Dilansir dari Antara, dalam pernyataan pertamanya kepada Kolese Kardinal, Sri Paus menegaskan bahwa Gereja tidak boleh tinggal diam di tengah gelombang perubahan teknologi yang berdampak besar pada kehidupan manusia.
"Seperti Paus Leo XIII yang dulu merespons revolusi industri pertama melalui ensiklik Rerum Novarum, kini Gereja harus kembali hadir di tengah tantangan besar abad ini, yaitu kecerdasan buatan," kata Paus Leo XIV.
Dengan memilih nama "Leo", pemimpin baru Gereja Katolik ini ingin menegaskan warisan perjuangan terhadap martabat manusia dan keadilan sosial.
"Hari ini, Gereja menawarkan seluruh khazanah ajaran sosialnya untuk menjawab tantangan revolusi teknologi yang sedang berlangsung," tegasnya.
Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost telah terpilih dalam konklaf pada Selasa (6/5) dan mencatat sejarah sebagai Paus pertama dalam sejarah Gereja Katolik yang berasal dari Amerika Serikat.
Pemilihan nama Leo dan pernyataan awalnya yang menyinggung isu AI dinilai sebagai sinyal kuat bahwa kepemimpinannya akan berfokus pada isu-isu kontemporer, seperti teknologi, keadilan sosial, dan etika digital. Hal ini membuka babak baru bagi keterlibatan Gereja dalam diskursus global tentang peran manusia dalam dunia yang semakin dikendalikan oleh algoritma.