Zelensky Siap Tandatangani Kesepakatan Terkait Cadangan Mineral Strategis
KYIV- Sehari sebelum pembicaraan penting antara pejabat Ukraina dan Amerika Serikat dalam upaya menyudahi perang dengan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diberitakan tiba di Arab Saudi, Senin (10/3).
Pertemuan pertama pejabat AS dan Ukraina setelah Zelenzky gagal di Gedung Putih bulan lalu, sebagaimana dikutip Yahoo News, yang diagendakan Selasa ini, tentu sangat dinantikan dan diharapkan dapat mengakhiri konflik selama 3 tahun terakhir.
Menurut Zelensky, ia diagendakan bertemu Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, pemimpin de facto negara tersebut. Selepas itu, barulah timnya bertemu dengan tim AS.
Di kota pelabuhan Laut Merah, Jeddah, utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff mengatakan Washington ingin mendapatkan kerangka kerja untuk perjanjian damai dan gencatan senjata awal.
Zelensky memastikan Ukraina berkomitmen penuh terhadap dialog yang konstruktif, tetapi menginginkan kepentingannya diperhitungkan dengan cara yang tepat.
"Kami mengharapkan hasil, baik dalam hal mendekatkan perdamaian maupun melanjutkan dukungan," katanya dalam pidato pada Minggu malam.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio dikabarkan terbang ke Jeddah pada hari Senin, dan penasihat keamanan nasional Presiden AS, Mike Waltz juga telah mengonfirmasi keikutsertaannya.
Menurut Zelensky, negosiatornya mencakup Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga dan Menteri Pertahanan Rustem Umerov, kepala stafnya Andriy Yermak dan Pavlo Palisa, seorang komandan militer dan wakil Yermak. "Kyiv berhubungan terus-menerus dengan tim AS," katanya.
Washington saat ini telah menangguhkan bantuan militer ke Ukraina serta pembagian informasi intelijen dan akses ke citra satelit sebagai upaya untuk memaksanya berunding dengan Moskow, yang melancarkan invasi habis-habisan pada Februari 2022 atas perintah Presiden Vladimir Putin.
Trump telah memperbarui komunikasi dengan Putin dan mengkritik Zelensky, yang menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan di antara sekutu Eropa bahwa pemimpin AS itu mungkin mencoba memaksa Ukraina menerima penyelesaian yang menguntungkan Rusia.
Gencatan Senjata
Inggris dan Perancis telah mengusulkan gencatan senjata untuk Ukraina, di laut dan di udara, dan penghentian pemboman Rusia terhadap fasilitas listrik Ukraina.
Diplomat Ukraina dan Inggris mengadakan pembicaraan di Kiyv pada akhir pekan, kata Zelensky.
Pembicaraan dengan Saudi terjadi setelah pertengkaran publik antara Zelensky dan Trump di Gedung Putih yang menyebabkan warga Ukraina itu pergi tanpa menandatangani kesepakatan mineral yang diminta oleh pemimpin AS itu.
Zelensky kemudian menyebut insiden itu "disesalkan" dan mengatakan dia siap bekerja dengan "kepemimpinan kuat" Trump.
Ia juga menyatakan kesiapannya untuk menandatangani kesepakatan mengenai cadangan mineral strategis.
Witkoff mengatakan Trump menerima surat dari Zelensky, menyebutnya sebagai "langkah awal yang sangat positif" sekaligus "permintaan maaf".
Ketika ditanya apakah Ukraina akan menandatangani kesepakatan di Arab Saudi, Witkoff berkata: "Saya kira Zelensky telah menawarkan untuk menandatanganinya, dan kita lihat apakah dia akan menepatinya," kata Witkoff.