Stanley R. Jaffe, Produser Visioner di Balik 'Kramer vs. Kramer' Tutup Usia di 84 Tahun
JAKARTA, GENVOICE.ID - Dunia perfilman kembali kehilangan salah satu tokoh berpengaruhnya, Stanley R. Jaffe, produser pemenang Oscar di balik film klasik Kramer vs. Kramer (1979) dan sejumlah film legendaris lainnya, meninggal dunia pada Senin (11/3) di kediamannya di Rancho Mirage, California. Ia tutup usia pada 84 tahun, seperti yang diumumkan oleh putrinya, Betsy Jaffe.
Dilansir dari The Hollywood Reporter, sebagai anak dari Leo Jaffe, eksekutif legendaris Columbia Pictures, Stanley R. Jaffe menapaki karier cemerlang di industri film dengan mengombinasikan kepekaan artistik dan kepiawaian bisnis. Pada usia 29 tahun, ia mencetak sejarah sebagai eksekutif termuda yang memimpin Paramount Pictures pada 1969. Dalam masa kepemimpinannya, ia turut andil dalam memberi lampu hijau untuk produksi film ikonik seperti Love Story (1970) dan The Godfather (1972).
Namun, warisan Jaffe di Hollywood semakin bersinar ketika ia kembali ke dunia produksi independen. Lewat Kramer vs. Kramer, sebuah drama keluarga yang menggambarkan dinamika perceraian dan dampaknya terhadap anak, Jaffe bersama sutradara Robert Benton berhasil membawa film ini meraih lima penghargaan Oscar, termasuk kategori Best Picture. Dalam pidato kemenangannya, ia dengan bangga menyebut film ini sebagai "film yang dibuat dengan cinta dan tentang cinta."
Selain Kramer vs. Kramer, Jaffe juga memproduksi sejumlah film sukses lainnya seperti Fatal Attraction (1987), yang mempertemukan Michael Douglas dan Glenn Close dalam kisah thriller psikologis yang menegangkan, serta The Bad News Bears (1976), yang menjadi salah satu film olahraga paling dicintai.
Jaffe juga sempat mencoba peran sebagai sutradara lewat Without a Trace (1983), sebuah drama misteri tentang pencarian seorang bocah yang hilang. Sementara itu, melalui kemitraannya dengan Sherry Lansing di Jaffe-Lansing Productions, ia menghasilkan berbagai film sukses lainnya, termasuk The Accused (1988) yang membawa Jodie Foster meraih Oscar, serta Black Rain (1989) karya Ridley Scott.
Kariernya di dunia eksekutif film berlanjut ketika ia kembali ke Paramount pada 1992 sebagai ketua studio. Namun, ketika Viacom mengakuisisi Paramount pada 1994, Jaffe meninggalkan jabatannya dan kembali ke produksi independen, menghasilkan film-film seperti Madeline (1998) dan I Dreamed of Africa (2000).
Selain dikenal sebagai sosok visioner di industri hiburan, Jaffe juga aktif dalam berbagai kegiatan filantropi. Ia mendukung banyak lembaga pendidikan dan seni, termasuk Wharton School, tempat ia menyelesaikan studinya. Kecintaannya terhadap dunia perfilman juga tercermin dalam kontribusinya terhadap restorasi dan pelestarian arsip sinema di Margaret Herrick Library.
Jaffe meninggalkan istri tercintanya, Melinda, serta anak-anak dan cucu-cucunya.
Dalam pernyataan resmi, keluarganya menyebut Jaffe sebagai "seorang visioner, dermawan, dan sosok yang penuh kasih sebagai suami, ayah, kakek, serta sahabat. Warisan integritas, kreativitas, dan kemurahan hatinya akan terus menginspirasi generasi mendatang."
Perjalanan panjang Stanley R. Jaffe di Hollywood telah meninggalkan jejak yang tak tergantikan. Dari film-film yang mengubah wajah industri hingga kepemimpinan yang penuh inovasi, ia akan selalu dikenang sebagai salah satu produser paling berpengaruh dalam sejarah perfilman.