Kantor Hak Cipta AS Selidiki Organisasi Hak Pertunjukan atas Permintaan Anggota Kongres

Genvoice.id | 11 Feb 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Kantor Hak Cipta AS secara resmi mengumumkan penyelidikan terkait organisasi hak pertunjukan, PROs, lima bulan setelah beberapa anggota Kongres meminta mereka meninjau praktik pembayaran lisensi musik kepada PROs.

Permintaan ini berasal dari anggota Komite Kehakiman DPR AS, Scott Fitzgerald, Jim Jordan, dan Darrell Issa, yang khawatir akan semakin banyaknya PROs serta keakuratan sistem pembayaran royalti kepada musisi dan pencipta lagu.

Saat ini, organisasi besar seperti ASCAP dan BMI bersaing dengan PROs lainnya seperti GMR, SESAC, dan AllTrack yang tidak terikat perjanjian pemerintah.

Para anggota Kongres menyoroti beban tambahan bagi bisnis kecil, terutama bar dan restoran, karena harus membayar lisensi kepada semakin banyak PROs. Mereka khawatir bahwa kondisi ini bisa meningkatkan risiko tuntutan hukum karena tuduhan pelanggaran hak cipta.

Di sisi lain, mereka juga mempertanyakan apakah sistem pembayaran royalti saat ini sudah adil, terutama bagi musisi dan penerbit kecil dibandingkan dengan artis terkenal dan penerbit besar.

Bagi para musisi, pertumbuhan jumlah PROs memiliki dampak yang beragam. Di satu sisi, semakin banyaknya PROs dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi musisi untuk menemukan organisasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama bagi artis independen yang mungkin merasa kurang mendapat perhatian di PROs besar.

Dengan lebih banyak opsi, ada harapan bahwa pembayaran royalti bisa menjadi lebih adil dan transparan. Namun, di sisi lain, sistem yang semakin terfragmentasi juga bisa membuat proses administrasi lebih rumit, dengan risiko pembayaran yang terhambat atau terdistribusi secara tidak merata.

Musisi yang bergantung pada royalti sebagai sumber pendapatan utama mungkin menghadapi ketidakpastian dalam mendapatkan hak mereka secara tepat waktu. Selain itu, bisnis yang merasa terbebani dengan biaya lisensi yang semakin kompleks mungkin akan mengurangi penggunaan musik di tempat mereka, yang secara tidak langsung dapat mengurangi eksposur dan pendapatan bagi para musisi itu sendiri.

Sebagai tanggapan, Kantor Hak Cipta telah membuka penyelidikan dengan batas waktu pengajuan komentar publik pertama hingga 11 April, dan tanggapan lanjutan hingga 27 Mei.

Organisasi MIC Coalition, yang mewakili berbagai industri seperti restoran dan penyiaran, mendukung langkah ini dan berharap adanya transparansi serta sistem lisensi musik yang lebih adil dan efisien bagi semua pihak.