Di Balik Tren Ghibli AI: Mengapa Hayao Miyazaki Punya Kritik Soal Teknologi Ini?

Genvoice.id | 10 May 2025

YOGYAKARTA, GENVOICE.ID - Pastinya kamu udah nggak asing lagi dong sama tren edit foto ala Studio Ghibli yang lagi seliweran di mana-mana? Foto kamu, selfie, atau bahkan foto kucing peliharaan bisa disulap jadi karakter atau scene ala animasi keren buatan Hayao Miyazaki. Gampang banget lagi bikinnya, modal prompt AI aja udah jadi! Seru sih, lihat hasilnya yang unik dan lucu-lucu.

Namun, di balik keseruan bikin foto ala Ghibli pakai AI ini, ternyata ada sudut pandang menarik dari sang maestro sendiri, lho: Hayao Miyazaki. Buat yang belum tahu, beliau ini pendiri Studio Ghibli dan sutradara film-film legendaris kayak Spirited Away, My Neighbor Totoro, atau Howl's Moving Castle. Karyanya itu nggak cuma indah, tapi juga penuh makna dan 'jiwa'.

Jauh sebelum AI secanggih sekarang, Miyazaki pernah bicara soal mesin atau AI yang bisa menggambar kayak manusia. Dan, reaksinya ternyata... cukup kuat! Dalam sebuah wawancara, Miyazaki sempat menunjukkan rasa nggak nyamannya melihat AI mencoba meniru gerakan atau kondisi manusia tanpa pemahaman mendalam.

Intinya, Miyazaki merasa AI yang bisa menggambar itu nggak ngerti apa itu rasa sakit, emosi, atau pengalaman hidup manusia yang mendasari sebuah karya seni. Bagi beliau, proses kreatif manusia itu melibatkan 'jiwa', perjuangan, bahkan kepahitan hidup, nggak cuma sekadar bikin gambar yang kelihatan bagus.

Menggunakan teknologi yang 'dingin' dan instan seperti itu di karyanya? Katanya sih nggak akan pernah, karena rasanya seperti "penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri". Wow!

Pandangan ini mungkin terasa 'menampar' buat kita yang kadang suka instan dan kurang menghargai proses. Miyazaki dan generasi animator Ghibli itu adalah saksi sejarah yang menuangkan pengalaman hidup, termasuk kepahitan, ke dalam film-film mereka. Itu sebabnya film Ghibli terasa begitu nyata dan menyentuh, bukan cuma manis di permukaan.

Goro Miyazaki, putranya yang kini mengelola Studio Ghibli, juga mengakui AI bisa punya potensi, tapi dia juga ragu apa AI bisa benar-benar menangkap kedalaman hati manusia seperti yang ada di film Ghibli.

Tren edit foto Ghibli AI memang seru dan gampang. Namun, penting juga nih buat kita ingat dan hargai kerja keras, proses panjang, dan 'jiwa' yang dicurahkan para seniman (terutama maestro sekelas Miyazaki) untuk menciptakan karya-karya luar biasa yang menginspirasi tren AI itu sendiri. Jangan cuma latah ikutan tren, tapi juga pahami dan hormati seninya ya.