Kopi Gula Aren Tuku Melejit! Dari Cendol ke Stasiun MRT, Cerita di Balik Kopi Susu yang Bikin Nagih

Genvoice.id | 10 Apr 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Siapa sangka, dari ide iseng nyoba gula abang-abang cendol, terciptalah minuman legendaris yang bikin ribuan orang antre tiap hari? Yap, kita lagi ngomongin kopi susu gula aren yang jadi hits banget berkat Toko Kopi Tuku. Tapi, tahu nggak sih kalau cerita di baliknya lebih dari sekadar kopi dan susu? Ada sejarah, inovasi, dan bahkan kolaborasi bareng MRT Jakarta! Yuk, simak cerita lengkapnya yang nggak cuma bikin kamu pengen ngopi, tapi juga bangga sama karya anak bangsa.

Perpaduan kopi, susu, dan manisnya gula aren emang udah lama dicintai banyak orang. Tapi, versi kekinian yang kita kenal sekarang itu mulai booming sejak 2015, gara-gara Toko Kopi Tuku. Sosok di baliknya adalah Andanu Prasetyo, seorang pebisnis muda yang emang udah cinta sama dunia kopi sejak dulu.

Sebelum sukses besar, Andanu sempat buka kedai kecil bernama Toodz House. Di sana, dia bereksperimen, cari-cari racikan minuman yang beda. Sampai akhirnya, inspirasi itu datang dari tempat yang nggak terduga: abang penjual cendol!

"Pak Andanu mencoba berbagai jenis gula, dari gula supermarket hingga gula pasar, sampai akhirnya bertemu abang-abang cendol yang menggunakan gula aren cair," kata Eleonora Ancilla, Junior Brand Manager Tuku.

Dari situ, ide brilian pun lahir. Gula aren cair itu dicampur ke dalam racikan kopi susu, dan hasilnya: cocok banget di lidah orang Indonesia.

Menu legendaris pun tercipta. Namanya? Kopi Susu Tetangga. Awalnya sih, nama aslinya "Es Kopi Susu Andanu" karena pengin bikin minuman yang akrab buat warga sekitar Cipete. Tapi karena terlalu personal, akhirnya diganti jadi Kopi Susu Tetangga.

Toko Kopi Tuku, Kelapa Gading - Lengkap: Menu terbaru, jam buka & no  telepon, alamat dengan peta

Jangan salah, menu ini laku keras, lho! Di satu cabang aja bisa laku sampai 2.000 gelas per hari. Totalnya? Tuku bisa jual 42.000 sampai 50.000 gelas kopi tiap harinya dari 50 cabang mereka di seluruh Indonesia.

Keunggulan Tuku nggak cuma di rasa, tapi juga cara penyajiannya yang praktis. Bahan-bahan kayak kopi, susu, krimer, dan gula aren udah dicampur duluan (pre-mix), jadi pas kamu pesen, langsung tinggal tuang. Cepat, praktis, dan tetap segar.

Selain Kopi Susu Tetangga, ada juga menu lain yang nggak kalah menarik kayak Es Kopi Hitam Tetangga, Cappuccino, dan Kopi Filter. Tapi yang bikin Tuku beda dari yang lain, itu semangat mereka buat bikin kopi jadi bagian dari keseharian orang.

Dan puncaknya, di awal 2025 ini, TUKU resmi bekerja sama dengan MRT Jakarta! Stasiun Cipete Raya sekarang punya nama baru: Stasiun Cipete Raya TUKU. Ini bukan cuma soal branding, tapi bentuk apresiasi ke Cipete sebagai tempat kelahiran TUKU.

"Cipete adalah rumah bagi TUKU. Menjadi bagian dari mobilitas masyarakat melalui MRT Jakarta adalah sebuah kebanggaan," kata Andanu, menurut keterangan resminya.

Farchad Mahfud dari MRT Jakarta juga bilang, kerja sama kayak gini adalah upaya memperkuat pengalaman penumpang dan menunjukkan MRT Jakarta terbuka buat kolaborasi bareng siapa aja.

Kerja sama ini bikin nama TUKU makin melekat di hati warga Jakarta. Gimana nggak, setiap naik MRT lewat Cipete, kamu bakal ingat rasa manis kopi susu gula aren yang khas banget itu.

Cerita TUKU ini bukti kalau inovasi bisa datang dari mana aja. Dari warung kecil, jadi raksasa kopi nasional, bahkan sampai masuk ke nama stasiun MRT. Jadi, kapan kamu terakhir minum Kopi Susu Tetangga?