Misteri UFO dan "The Age of Disclosure", Benarkah Manusia Tidak Sendirian?
JAKARAT, GENVOICE.ID - Jika Anda masih meragukan keberadaan alien, mungkin saatnya untuk berpikir ulang, hal ini dikarenakan Amerika Serikat telah diam-diam berupaya menangkap dan meneliti UAP (Unidentified Anomalous Phenomena) atau yang lebih dikenal sebagai UFO sejak 1947. Sejumlah tokoh tinggi di pemerintahan, militer, dan komunitas intelijen telah mengungkap berbagai bukti, termasuk kendaraan yang tampaknya melanggar hukum fisika, gangguan tak terjelaskan terhadap aktivitas militer, hingga keberadaan makhluk non-manusia dari berbagai spesies.
Dilansir dari Variety, sutradara Dan Farah mencoba mengurai misteri ini dalam film dokumenternya, "The Age of Disclosure", yang tayang perdana di SXSW. Ia menghabiskan tiga tahun terakhir mewawancarai berbagai sumber untuk menyusun film yang berisi informasi paling kredibel yang dapat diungkap secara legal. Kata "legal" menjadi kunci, karena banyak dari temuan tersebut masih diklasifikasikan oleh pemerintah. Namun, ada sejumlah informasi yang sebenarnya sudah tersedia untuk publik tetapi belum banyak diketahui.
Menurut Farah, ada beberapa "fakta dasar" yang harus diketahui publik, yang pertama adalah, kita tidak sendirian di alam semesta, telah terjadi pemulihan teknologi dari asal non-manusia, dan ada perlombaan antarnegara untuk merekayasa balik teknologi tersebut. AS bersaing dengan negara lain seperti China dan Rusia dalam memahami serta memanfaatkan teknologi dari UAP. Ini menjadi alasan utama mengapa banyak informasi tetap diklasifikasikan, karena yang diketahui oleh rakyat Amerika juga akan diketahui oleh dunia.
Namun, beberapa tokoh percaya bahwa pendekatan pemerintah dalam merahasiakan informasi ini sudah ketinggalan zaman dan bahkan berbahaya. Salah satu suara utama dalam film ini adalah Jay Stratton, mantan pejabat Badan Intelijen Pertahanan AS dan direktur Satuan Tugas UAP, serta Lue Elizondo, mantan pejabat Departemen Pertahanan dan anggota Program Identifikasi Ancaman Dirgantara Maju (AATIP). Mereka telah menghabiskan hampir dua dekade untuk mengungkap misteri ini dan menyebarkan informasi yang tidak diklasifikasikan.
Stratton dan Elizondo meyakini bahwa stigma terhadap UFO adalah ancaman bagi keamanan nasional. Mereka khawatir masyarakat AS tidak siap menghadapi perkembangan yang dapat mengubah sejarah umat manusia. Lebih dari itu, Elizondo mengklaim bahwa ada pejabat tinggi yang bahkan mempertimbangkan untuk membunuhnya guna menghentikan upayanya dalam membongkar rahasia ini. Sejak mundur dari Pentagon pada 2017, ia telah berupaya menekan Kongres agar lebih serius menangani isu UAP.
Farah pun mengalami kesulitan serupa saat membuat "The Age of Disclosure". Dari 44 orang yang ia wawancarai, hanya 34 yang setuju muncul di film. Sisanya menolak karena takut akan dampaknya terhadap reputasi politik mereka atau bahkan nyawa mereka sendiri.
Fakta-Fakta Mengejutkan Tentang UAP
Film ini tidak hanya membahas skandal dan penutupannya, tetapi juga mengungkap temuan-temuan mengejutkan terkait UAP:
-
UAP diduga pernah mengaktifkan dan menonaktifkan senjata nuklir buatan manusia.
-
Mereka dapat bergerak dengan kecepatan luar biasa tanpa menggunakan pembakaran seperti pesawat buatan manusia.
-
Beberapa UAP terlihat berada dalam bola transparan, di mana ruang dan waktu tampaknya berfungsi secara berbeda.
-
Paparan terlalu dekat dengan medan energi UAP telah menyebabkan cedera serius hingga kematian.
Meskipun temuan-temuan ini menimbulkan rasa takut, film ini juga menyajikan harapan. Jika manusia dapat memahami sumber energi bersih yang digunakan UAP, kita bisa mengakhiri ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan menyelamatkan lingkungan.
Farah berharap "The Age of Disclosure" akan menjadi titik balik dalam upaya mengungkap kebenaran tentang UAP. Trailer film ini telah menarik puluhan juta penonton dan diputar di Paramount Theater, Austin, Texas-salah satu panggung terbesar di SXSW. Hal ini menandakan meningkatnya ketertarikan publik terhadap isu ini.
"Semakin saya berbicara dengan para pemimpin di pemerintahan, semakin saya sadar bahwa mereka hanya akan memperhatikan apa yang diinginkan publik," ujar Farah. "
Lalu, apa yang akan terjadi setelah lebih banyak rahasia diungkap? Untuk saat ini, jawabannya masih diklasifikasikan.