Bill Gates Siap Dukung Pengembangan Pertanian Indonesia

Genvoice.id | 08 May 2025

JAKARTA - Pendiri Bill & Melinda Gates Foundation Bill Gates meyakini sektor pertanian di Indonesia merupakan aset berharga, terutama pisang yang memiliki keragaman genetik dan jika dikembangkan akan meningkatkan ketahanan tanaman dan hasil panen.

"Peningkatan hasil panen dan stabilitas produksi pertanian, termasuk pisang, akan sangat membantu petani kecil, terutama mereka yang hidup dengan penghasilan rendah," katanya saat berada di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (7/5)

Atas keyakinannya itu, Bill Gates menyatakan kesediannya untuk mendukung pengembangan sektor pertanian Indonesia, sebagai fondasi penting dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan.

"Jika kita bisa membuat hasil panen mereka lebih stabil dan produktif, itu akan sangat membantu. Termasuk untuk peternakan ayam dan sapi, karena banyak protein dan nilai ekonomi berasal dari hewan ternak. Ini juga menjadi area kerja sama yang baik di Indonesia," ia menambahkan.

Bill Gates juga memperkenalkan bidang lain, selain kesehatan yang kini sedang digarap oleh yayasannya, yakni inovasi yang membuat benih lebih produktif, memahami unsur tanah, hingga menciptakan pupuk yang lebih sesuai dan lebih murah.

Terkait dengan masalah kesehatan, Bill Gates saat menemui Presiden Prabowo Subianto mengaku yakin, penyakit menular seperti polio, campak, dan malaria, dapat diberantas dalam dua dekade mendatang, salah satunya lewat bantuan kecerdasan buatan (AI) yang kini berkembang pesat.

Seperti dikutip dari Antara, Bill Gates mengatakan keberhasilan membasmi cacar, satu-satunya penyakit yang pernah benar-benar diberantas dari muka bumi, menjadi inspirasi bagi upaya global saat ini.

Dengan berbagai alat dan inovasi medis terbaru telah memberi harapan nyata. Apalagi perkembangan pesat dalam teknologi vaksin, diagnostik, serta distribusi kesehatan memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan efektif.

"Kami sangat dekat dengan pemberantasan polio. Setelah itu kami ingin menargetkan pemberantasan campak dan malaria," katanya.

Indonesia kata Bill Gates juga memiliki peran strategis dalam upaya global memberantas Tuberkulosis (TBC), dengan ditunjuknya dua lokasi uji coba vaksin penyakit tersebut di Indonesia, selain Afrika dan India.

"Dua dari lokasi uji coba vaksin ini berada di Indonesia dan itu akan membantu kita mengetahui seberapa efektif vaksin tersebut, yang nantinya akan memberi manfaat bagi seluruh dunia," katanya.

Pengadaan vaksin TBC jelasnya menjadi salah satu fokus utama Bill & Melinda Gates Foundation karena penyakit tersebut masih banyak menyerang negara-negara berpenghasilan rendah, sementara perhatian dan pendanaan global terhadap riset TBC sangat terbatas.

Praktik Rente

Menanggapi pernyataan Bill Gates, pengamat pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Surabaya, Zainal Abidin, mengatakan jika tokoh sekelas Bill Gates saja sadar bahwa hanya dengan ketahanan dan kemandirian pangan sebagai upaya untuk menekan kemiskinan, maka Pemerintah seharusnya lebih terdepan dalam hal itu.

"Pelaku pertanian adalah masyarakat desa yang tersebar hampir merata di seluruh negeri, dan orang desa sendiri masih banyak yang miskin, terutama buruh taninya. Jika pertanian maju, panen lancar, harga bagus, dan bebas ijon, tentu dengan sendirinya akan mengangkat perekonomian warganya karena akan meningkatkan daya beli mereka," kata Zainal.

Dengan peningkatan tingkat kesejahteraan petani, maka lapangan dan minat kerja di sektor pertanian pun semakin berkembang sehingga multiplier effect-nya bisa menyebar hingga ke berbagai industri.

"Jadi sebetulnya jika ingin memutus mata rantai kemiskinan Pemerintah harus memulainya dari pertanian dan melindungi pelakunya dari berbagai ancaman seperti produk impor, praktik rente dan sejenisnya," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti mengatakan, Indonesia perlu menangkap peluang kerja sama itu, terutama yang menawarkan riset dan development seperti upaya mengembangkan bibit bibit unggul yang tahan hama dan virus dan bagaimana meningkatkan produksi nasional.

Selain itu, juga penting membangun infrastruktur pertanian dan akses pembiayaan murah ke petani serta membantu mereka menyalurkan panennya dan mendapat harga yang baik.