Korea Selatan Gelar Pemilu Presiden pada 3 Juni Setelah Presiden Yoon Dicopot dari Jabatan

Genvoice.id | 08 Apr 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Korea Selatan akan menggelar pemilihan presiden pada 3 Juni mendatang, menyusul pencopotan Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya akibat deklarasi darurat militer yang kontroversial. Hal ini disampaikan oleh Presiden sementara sekaligus Perdana Menteri, Han Duck-soo, pada Selasa (8/4).

Han menyatakan bahwa pemerintah menetapkan 3 Juni sebagai hari pemilihan presiden ke-21 dan hari tersebut akan dijadikan hari libur nasional sementara guna memudahkan warga untuk memberikan suara.

Pencopotan Yoon diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi setelah ia dinyatakan melanggar tugas resmi dengan mengeluarkan dekret darurat militer pada 3 Desember dan mengerahkan pasukan untuk menghentikan sidang parlemen. Sesuai undang-undang, pemilihan presiden baru wajib diselenggarakan dalam waktu 60 hari jika jabatan presiden menjadi kosong.

Gejolak politik telah berlangsung selama beberapa bulan sejak deklarasi darurat militer oleh Yoon yang mengejutkan publik dan mendorong parlemen untuk mencopotnya dari jabatan. Han Duck-soo juga sempat dicopot oleh parlemen, namun Mahkamah Konstitusi membatalkan keputusan tersebut. Ia kini tetap menjabat sebagai Presiden sementara hingga pemilu digelar.

Kekosongan kepemimpinan ini mempersulit upaya Korea Selatan dalam merespons dinamika hubungan dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, di tengah meningkatnya tarif perdagangan dan perlambatan ekonomi di Asia Timur.

Sementara itu, Lee Jae-myung, pemimpin Partai Demokrat oposisi yang kalah tipis dari Yoon pada pemilu 2022, muncul sebagai kandidat terkuat. Namun, ia juga menghadapi sejumlah proses hukum atas tuduhan termasuk pelanggaran hukum pemilu dan suap.

Partai konservatif Yoon, Partai Kekuatan Rakyat, belum memiliki kandidat dominan. Menteri Ketenagakerjaan Kim Moon-soo telah menyatakan pencalonannya pada hari yang sama. Beberapa tokoh lain yang disebut sebagai kandidat potensial adalah Han Dong-hoon, mantan ketua partai; Hong Joon-pyo, Wali Kota Daegu; dan Oh Se-hoon, Wali Kota Seoul.

Menurut hasil jajak pendapat Gallup yang dirilis pada 4 April, 34 persen responden mendukung Lee Jae-myung sebagai presiden berikutnya. Sementara itu, Kim Moon-soo meraih dukungan 9 persen, Han Dong-hoon 5 persen, Hong Joon-pyo 4 persen, dan Oh Se-hoon 2 persen.