Yann Sommer Jadi Penjaga yang Ditakuti Pemain Barcelona, dari Tepis Tembakan Yamal, Hingga Singkirkan Barca dari Liga Champions
JAKARTA, GENVOICE.ID - Inter Milan memastikan tiket ke final Liga Champions usai mengalahkan Barcelona dalam laga semifinal yang dramatis dan menegangkan. Kemenangan 4-3 di San Siro pada Rabu (7/5) dini hari WIB melengkapi agregat 7-6 bagi tim asuhan Simone Inzaghi, yang kini bersiap menghadapi Arsenal atau Paris Saint-Germain di partai puncak.
Dilansir dari Antara, kiper Inter, Yann Sommer, menjadi salah satu pahlawan utama kemenangan ini dengan tujuh penyelamatan krusial, termasuk satu yang disebutnya sebagai "penyelamatan paling spesial" saat menepis tembakan melengkung Lamine Yamal di menit ke-114. Penyelamatan ujung jari itu menjadi penentu, mencegah Barcelona menyamakan skor dan memaksa adu penalti.
"Tim melakukan sesuatu yang luar biasa malam ini. Penyelamatan terakhir dari Lamine adalah yang paling spesial. Dia pemain hebat yang selalu mencoba menusuk dan menembak. Saya sangat senang bola itu tidak masuk. Pertandingan ini menunjukkan kami percaya sampai akhir," kata Sommer.
Inter membuka laga dengan keunggulan berkat gol dari Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu, namun Barcelona bangkit lewat Eric García dan Dani Olmo. Gol dari Raphinha bahkan sempat membuat Barcelona memimpin secara agregat di menit ke-87, namun Francesco Acerbi menyamakan kedudukan di menit ke-93, memaksa laga berlanjut ke perpanjangan waktu.
Drama belum usai, karena di masa tambahan, Davide Frattesi yang baru pulih dari cedera dan tidak berlatih sehari sebelumnya, mencetak gol penentu kemenangan di hadapan puluhan ribu pendukung Inter.
Pelatih Simone Inzaghi pun meluapkan kebanggaannya terhadap para pemainnya.
"Butuh Inter yang luar biasa untuk bisa mencapai final. Saya sangat bangga dan senang menjadi pelatih mereka. Mereka memberikan segalanya di lapangan," ujar Inzaghi. "Kami harus memuji Barcelona juga karena mereka adalah lawan yang sangat kuat."
Ia juga mengungkapkan bahwa timnya sebenarnya tidak dalam kondisi ideal menjelang laga, dengan beberapa pemain utama seperti Lautaro Martinez, Denzel Dumfries, dan Marcus Thuram baru pulih dari cedera. Namun tekad dan semangat juang disebutnya menjadi faktor pembeda.
Dengan kemenangan ini, Inter melaju ke final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir, setelah sebelumnya dikalahkan oleh Manchester City di tahun 2023. Inzaghi menilai timnya kini lebih matang dan siap menghadapi tantangan siapa pun di final Munich pada 31 Mei mendatang.
"Setelah mengalahkan Bayern Munich dan Barcelona, siapa pun lawannya nanti, itu pasti akan menjadi pertandingan yang luar biasa," tutup Inzaghi.
Inter Milan kini tinggal selangkah lagi menuju kejayaan Eropa. Apakah musim ini akan menjadi kisah penebusan sempurna bagi Nerazzurri? Jawabannya akan ditentukan di Munich.