Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 800 Meter di Atas Puncak
JAKARTA, GENVOICE.ID - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Senin (7/4) pagi.
Dilansir dari Antara, letusan terjadi pada pukul 05.41 WIB dengan kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak, atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari ini pukul 05.41 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian.
Kolom abu terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara. Aktivitas vulkanik tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 170 detik.
Sebelumnya, pada pukul 00.23 WIB, Semeru juga sempat erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 600 meter di atas puncak. Ciri visual letusan serupa, dengan abu mengarah ke utara dan amplitudo serta durasi yang hampir sama.
Selama periode pengamatan 24 jam pada Minggu (6/4), Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tercatat mengalami 57 kali gempa letusan atau erupsi, dua kali gempa guguran, 12 kali gempa embusan, lima gempa harmonik, dan tiga kali gempa tektonik jauh.
Menanggapi aktivitas vulkanik yang terus meningkat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk masyarakat. PVMBG menetapkan status Gunung Semeru berada pada level Waspada dan mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara, khususnya di sepanjang aliran Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai karena potensi meluasnya awan panas dan aliran lahar bisa mencapai hingga 13 kilometer dari kawah.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak, karena berpotensi terkena lontaran batu pijar," tambah Mukdas.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk terus waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang dapat terjadi di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Wilayah yang perlu diwaspadai antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
PVMBG mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi dan tidak mudah terpancing informasi yang belum terverifikasi, mengingat kondisi vulkanik Semeru yang masih fluktuatif.