Benarkah Laga Aksi Film Netflix Ini Jadi yang Terbesar di Wales? 'Havoc' Buktikan Negeri Kecil Bisa Jadi Raksasa
JAKARTA, GENVOICE.ID - Tim di balik film aksi terbaru Netflix, Havoc, percaya bahwa film ini akan "menempatkan Wales di peta" dunia perfilman internasional.
Dilansir dari BBC International, film ini dibintangi oleh Tom Hardy sebagai detektif yang "letih dan penuh luka batin," Havoc mengisahkan kekacauan yang terjadi setelah sebuah transaksi narkoba yang gagal.
Meski berlatar di kota fiktif di Amerika Serikat, seluruh proses syuting, termasuk adegan kejar-kejaran mobil dan baku tembak yang dilakukan di Wales. Hardy bersama lawan mainnya, Forest Whitaker, terlihat syuting di wilayah selatan Wales pada 2021, meskipun proses produksi sempat tertunda akibat pandemi serta mogok kerja para penulis naskah di AS.
Selain Hardy dan Whitaker, Havoc juga menghadirkan aktor seperti Luis Guzmán, Jessie Mei Li, dan Timothy Olyphant. Gagasan awal film ini berasal dari sutradara asal Wales, Gareth Evans, yang dikenal lewat film The Raid dan serial Gangs of London.
"Saya memulai dengan satu gambar di kepala: seorang polisi korup di TKP setelah transaksi narkoba gagal, dan entah mengapa ia menyendok kokain ke dalam cangkir kopi," kata Evans.
Ia mengaku merasa luar biasa saat Hardy bergabung, tak hanya sebagai pemeran utama tetapi juga produser.
"Yang hebat dari Tom adalah, saya tahu saya kuat di ranah aksi, sementara dia punya keahlian dalam mengeksplorasi karakter-karakter dengan sisi moral yang kompleks. Kami bisa menyatukan dua gaya itu," ujarnya.
Evans, yang dibesarkan di Hirwaun, Rhondda Cynon Taf dan masih tinggal di Wales, mengungkap tantangan merekonstruksi suasana kota Amerika di lokasi-lokasi Wales.
"Saya keliling Swansea, Port Talbot, Cardiff, dan Newport, mencari arsitektur yang bisa menampilkan nuansa 'Americana'. Kami pikir kalau bisa mendapatkan 30-40% tampilan nyata di kamera, sisanya bisa dibantu efek visual."
Beberapa lokasi yang digunakan termasuk Brangwyn Hall di Swansea sebagai kantor polisi AS, kampus Bay Swansea University sebagai latar jalanan kota, dan gubuk nelayan yang dibangun di daerah pedesaan Merthyr Mawr.
Meskipun Havoc diproduksi di Wales, proyek ini merupakan kolaborasi antara rumah produksi AS XYZ Films dan perusahaan lokal Severn Screen. Aram Tertzakian, salah satu pendiri XYZ Films yang pernah bekerja sama dengan Evans dalam Apostle (2018), bahkan tinggal di Airbnb di Cardiff selama produksi.
"Gareth mengajak saya ke Wales karena ia sangat mencintai tanah kelahirannya dan ingin mencari cara untuk membuat film di sini," kata Tertzakian.
Ia percaya bahwa setelah Havoc, perhatian industri film terhadap Wales akan meningkat drastis.
"Selama ini Wales memang dianggap sebagai opsi, tapi setelah melihat apa yang kami hasilkan di Havoc, orang-orang akan tercengang. Ini akan mengubah pandangan banyak produser."
Menurutnya, Wales memiliki kru film yang berdedikasi tinggi, lokasi syuting yang luar biasa, serta energi positif yang dirasakan selama proses produksi.
"Wales adalah tempat yang menyenangkan untuk membuat film," tambahnya.
Netflix dan Creative Wales mencatat bahwa Havoc adalah film fitur terbesar yang pernah dibuat sepenuhnya di Wales, termasuk proses pascaproduksi yang diselesaikan di Cardiff. Secara keseluruhan, produksi Netflix di Wales, termasuk serial populer Sex Education yang telah menghasilkan lebih dari 200 juta pound sterling bagi ekonomi Inggris sejak 2020.
Menteri Kebudayaan Wales, Jack Sargeant, menyatakan bahwa produksi seperti Havoc tak hanya memberikan dampak ekonomi besar, tetapi juga meningkatkan reputasi internasional Wales.
"Kami sangat bangga dengan industri kreatif Wales yang telah menyerap lebih dari 35.000 tenaga kerja berbakat, serta infrastruktur kelas dunia yang mendukung produksi film dan televisi," ujarnya.