Menggelikan! Donald Trump Bikin Geger Umat Katolik Usai Posting Foto AI Dirinya Sebagai Paus

Genvoice.id | 04 May 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi global. Kali ini, ia menjadi sorotan setelah membagikan gambar hasil AI yang menampilkan dirinya dalam balutan pakaian Paus Katolik, di tengah suasana duka dunia Katolik atas wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu.

Dilansir dari Variety, foto tersebut diunggah melalui akun resmi media sosial Gedung Putih pada Jumat malam. Gambar itu memperlihatkan Trump mengenakan jubah putih, mitra (topi khas uskup), dan salib besar di leher, sambil mengangkat jari dengan ekspresi serius bak pemimpin Gereja Katolik. Namun, alih-alih menuai pujian, unggahan tersebut langsung mengundang kecaman dari berbagai kalangan Katolik, terutama di Amerika Serikat dan Italia.

Konferensi Katolik Negara Bagian New York, lembaga yang mewakili para uskup Katolik di negara bagian tersebut, menanggapi dengan tajam melalui akun X (sebelumnya Twitter).

"Tidak ada yang lucu atau cerdas dari gambar ini, Tuan Presiden. Kami baru saja menguburkan Paus Fransiskus tercinta, dan para kardinal akan segera memasuki konklaf yang khidmat untuk memilih penerus Santo Petrus. Jangan permainkan kami," tulis mereka.

Kecaman juga datang dari eks Perdana Menteri Italia yang berhaluan kiri, Matteo Renzi. "Sebuah penghinaan terhadap umat beriman, pelecehan terhadap institusi, dan bukti bahwa pemimpin dunia sayap kanan gemar mempermainkan hal-hal sakral."

Di tengah kritik yang mengalir, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt membantah bahwa Presiden Trump bermaksud mengejek kepausan. Ia menegaskan bahwa Trump justru menunjukkan rasa hormat.

"Presiden Trump terbang ke Italia untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus dan mengikuti misa pemakaman. Ia telah lama menjadi pendukung umat Katolik dan kebebasan beragama," ujar Leavitt.

Namun demikian, insiden ini mengingatkan publik pada pernyataan Trump beberapa hari sebelumnya kepada wartawan, di mana ia sempat melontarkan candaan "Aku ingin jadi Paus. Itu akan jadi pilihan nomor satu-ku."

Pernyataan itu, meskipun diikuti dengan nada bercanda, kini menjadi bumerang seiring munculnya gambar AI tersebut.

Ini bukan kali pertama Trump terseret kontroversi seputar agama dan citra publik. Tahun lalu, ia juga mengunggah gambar hasil AI yang menampilkan penyanyi Taylor Swift mendukung dirinya sebagai calon presiden, dan gambar dirinya sebagai Superman bersama tokoh-tokoh politik dan teknologi lainnya.

Kini, dengan konklaf Vatikan yang akan dimulai Rabu depan untuk memilih Paus baru, unggahan Trump dipandang sebagai tindakan tak sensitif yang berpotensi memperkeruh suasana religius yang tengah berlangsung di seluruh dunia Katolik.