Awas Spoiler! Pertarungan Klimaks "Thunderbolts" Hadirkan Momen Tergelap dan Tersentuh dalam Sejarah MCU

Genvoice.id | 04 May 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Marvel Studios kembali membuat gebrakan emosional dan visual dalam "Thunderbolts" dengan menghadirkan pertarungan klimaks yang sangat berbeda dari film-film sebelumnya selama 17 tahun sejarah Marvel Cinematic Universe. Alih-alih aksi fisik semata, klimaks film ini menggali sisi psikologis dan trauma para karakternya, berpusat pada Bob Reynolds (diperankan oleh Lewis Pullman), yang berubah menjadi pahlawan super Sentry dan alter ego gelapnya, Void.

Dilansir dari Variety, di dalam cerita, setiap kali anggota Thunderbolts menyentuh Bob, mereka terseret masuk ke dalam kenangan tergelap mereka sendiri. Yelena Belova (Florence Pugh) kembali ke momen saat ia mengkhianati sahabatnya demi misi Red Room. John Walker (Wyatt Russell) dihadapkan pada rasa bersalah karena mengabaikan keluarganya pasca-skandal. Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus) kembali menyaksikan pembunuhan ayahnya. Semua ini terungkap saat Bob kehilangan kendali dan Void mulai menyelimuti New York dengan kegelapan total.

Namun, titik balik datang saat Yelena secara sukarela memasuki Void dan bertarung melawan kenangan tergelapnya demi menyelamatkan Bob, yang terjebak dalam "shame room" yang berasal dari masa kecilnya yang penuh kekerasan. Anggota Thunderbolts lainnya, termasuk Bucky Barnes (Sebastian Stan), Ghost (Hannah John-Kamen), dan Alexei (David Harbour), ikut masuk untuk menyelamatkan Bob dari kenangan-kenangan itu. Kunci untuk mengalahkan Void bukanlah kekuatan, melainkan empati: saat mereka menerima Bob apa adanya dan menunjukkan bahwa dia tidak sendirian, Bob berhasil keluar dari Void dan memulihkan kota.

Disutradarai oleh Jake Schreier (Paper Towns, Beef) dan sinematografer Andrew Droz Palermo (The Green Knight, Moon Knight), adegan ini digarap dengan gaya visual bergaya handheld dan estetika indie yang terinspirasi dari film-film seperti Everything Everywhere All At Once, Being John Malkovich, dan Eternal Sunshine of the Spotless Mind. Schreier mengungkap bahwa Kevin Feige mendorongnya untuk melakukan pendekatan berbeda. "Kevin bilang, 'Buat beda, lakukan secara praktikal kalau bisa,'" ujarnya.

Schreier juga mengonfirmasi bahwa ia mendesain berbagai "shame room," termasuk beberapa yang tidak jadi digunakan. Ia juga mengaku sangat terlibat dalam adegan pasca-kredit yang menghubungkan tim ini dengan film Avengers: Doomsday yang akan datang pada 2026.