Eropa Siapkan Dana Tambahan Demi Gencatan Senjata Di Ukraina
LONDON - Tercatat 18 sekutu bertemu pada akhir pekan ini, membahas situasi sulit bagi Ukraina yang tengah dilanda perang mengingat dukunga Amerika Serikat (AS) yang tak menentu dan berada dalam posisi yang lemah menghadapi invasi Rusia selama tiga tahun.
Mengutip Barron, Senin (3/3), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menegaska siap bekerja sama dengan Eropa guna menentukan persyaratan bagi kemungkinan kesepakatan damai yang akan diajukan ke AS.
Zelensky menyampaikan itu usai sekutu yang berkumpul di London berjanji menghabiskan lebih banyak dana demi keamanan dan mengumpulkan koalisi untuk mempertahankan gencatan senjata di Ukraina.
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump memarahi Zelensky di depan wartawan di Gedung Putih, meningkatkan kekhawatiran bahwa ia bermaksud memaksa Kyiv ke dalam perjanjian damai yang memberikan Presiden Rusia Vladimir Putin apa yang diinginkannya.
Namun, para pemimpin Eropa menutup barisan dalam mendukung Kyiv, dan Zelensky mengatakan setelah pertemuan puncak itu memperkuat komitmen mereka untuk bekerja menuju perdamaian.
"Kita butuh perdamaian, bukan perang yang tak berkesudahan," katanya di Telegram.
"Dalam waktu dekat, kita semua di Eropa akan membentuk posisi bersama, ada batasan yang harus kita capai dan ada batasan yang tidak dapat kita kompromikan," tambahnya. "Posisi ini akan disampaikan kepada mitra kita di AS".
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer juga mengatakan bahwa Inggris, Perancis dan negara-negara lain akan bekerja sama dengan Ukraina dalam sebuah rencana untuk menghentikan pertempuran, yang kemudian akan mereka sampaikan ke Washington.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron, yang terbang kembali dari pertemuan puncak itu, mengatakan kepada surat kabar Le Figaro bahwa Perancis dan Inggris ingin mengusulkan gencatan senjata sebagian selama satu bulan di udara, di laut, dan di infrastruktur energi.
Starmer dan Macron mengatakan mereka siap mengerahkan pasukan Inggris dan Prancis ke Ukraina untuk membantu menjaga gencatan senjata.
"Tanpa jaminan keterlibatan AS, Eropa harus melakukan pekerjaan berat," kata Starmer.
Macron mengatakan kepada Le Figaro bahwa gencatan senjata tidak akan, setidaknya pada awalnya, mencakup pertempuran darat. Masalahnya adalah hal itu akan sangat sulit ditegakkan mengingat besarnya garis depan.
Pasukan penjaga perdamaian akan dikerahkan di kemudian hari, katanya, seraya menambahkan: "Tidak akan ada pasukan Eropa di tanah Ukraina dalam beberapa minggu mendatang".
Macron juga menyarankan agar negara-negara Eropa meningkatkan anggaran pertahanan mereka antara 3,0 dan 3,5 persen dari PDB untuk menanggapi perubahan prioritas Washington dan militerisasi Rusia.
Meskipun Trump yang baru saja dilantik kembali telah menempatkan dirinya sebagai mediator antara Putin dan Zelensky, pendekatannya telah mengesampingkan Kyiv dan Eropa sambil mengupayakan pemulihan hubungan dengan pemimpin Rusia.
Perubahan ini terlihat jelas pada pertemuan di Ruang Oval dengan Zelensky, yang dituduh Trump tidak cukup bersyukur atas bantuan AS dan tidak "siap" untuk berdamai dengan Rusia.
Ketua DPR AS Mike Johnson mengatakan Zelensky harus sadar dan kembali ke meja perundingan dengan rasa terima kasih, atau orang lain perlu memimpin negara itu.