Kota Padang Bersaing di ASEAN! Inovasi ‘Sampah Jadi Emas’ dan Maggot Bikin Heboh, Raih Nominasi Bergengsi!

Genvoice.id | 03 Jul 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Kota Padang berhasil mencuri perhatian ASEAN dengan masuk nominasi ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan Certificate of Recognition (CoR) 2025 kategori ekonomi sirkular, berkat inovasi luar biasa dalam pengelolaan sampah.

Dilansir dari Antara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Fadelan Fitra Masta, menjelaskan bahwa keberhasilan ini berkat program bank sampah berbasis masyarakat yang menggandeng PT Pegadaian. Program unik seperti "mengemaskan sampah" dan "sampah jadi uang" memungkinkan warga menukar sampah daur ulang mereka dengan emas, uang tunai, atau tabungan.

Hasilnya sampah yang biasanya menjadi masalah, kini mampu dialihkan sekitar 15 persen dari total sampah harian, dengan nilai ekonomi mencapai Rp3,66 miliar. Lebih jauh, Padang juga mengembangkan budi daya maggot, larva black soldier fly, sebagai solusi pengolahan sampah organik. Pusat dekomposisi maggot yang dibuka pada 2024 berhasil mengubah lebih dari 22 ton sisa makanan per hari menjadi pakan ternak.

Inovasi tidak berhenti di situ. Melalui kerja sama dengan PT Semen Padang, program "nabuang sarok" mendorong masyarakat menyetor sampah anorganik bernilai rendah yang kemudian diolah menjadi bahan bakar alternatif atau co-firing pengganti batu bara. Pembangunan fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) di TPA Aie Dingin pun tengah berjalan, dengan kapasitas pengolahan 200 ton sampah per hari untuk memenuhi kebutuhan energi PT Semen Padang.

Tak hanya teknologi, aspek kelembagaan pun diperkuat dengan pembentukan Lembaga Pengelola Sampah (LPS) hingga tingkat kelurahan, serta asosiasi penggiat maggot dan bank sampah untuk meningkatkan koordinasi dan kapasitas masyarakat.