Jadwal Pencairan PIP 2025 Termin 2: Cek Nama Penerima dan Cara Ambil Bantuan di Bank
JAKARTA, GENVOICE.ID - Pencairan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2025 kini memasuki termin kedua. Tahap ini menjadi momen penting bagi para siswa SD, SMP, hingga SMA/SMK yang berasal dari keluarga prasejahtera, karena dana bantuan pendidikan kembali disalurkan secara bertahap oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Mengutip dari Sokoguru, Rabu (2/7), PIP 2025 disalurkan dalam tiga termin. Termin pertama berlangsung Februari hingga April dengan prioritas untuk siswa kelas akhir dan peserta kategori khusus DTSEN. Termin kedua, yang kini sedang berjalan, dimulai pada Mei dan akan berlangsung hingga September 2025. Sementara itu, termin ketiga dijadwalkan pada Oktober hingga Desember dan mencakup siswa yang baru mengajukan atau tambahan kuota dari daerah.
Meski pencairan sedang berlangsung, masih banyak siswa dan orang tua yang belum memahami cara mengecek status bantuan atau prosedur pencairan di bank. Untungnya, pengecekan bisa dilakukan secara mandiri melalui situs resmi Kemendikdasmen di https://pip.kemendikdasmen.go.id/home_v1. Setelah mengakses laman tersebut, pengguna hanya perlu memilih menu "Cari Penerima PIP", lalu memasukkan NISN, NIK, dan kode captcha yang muncul. Jika dana sudah cair, detail pencairan akan langsung ditampilkan.
Setelah dana dipastikan tersedia, pencairan dapat dilakukan di bank yang telah ditunjuk. Untuk siswa SD dan SMP, bantuan disalurkan melalui Bank BRI, sedangkan jenjang SMA dan SMK bisa mencairkan dana di BNI atau Bank Mandiri. Siswa wajib membawa buku tabungan atau kartu debit aktif. Khusus siswa SD dan SMP, pencairan harus didampingi oleh orang tua atau wali.
Namun, jika setelah dicek nama siswa belum muncul di sistem, kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa hal: data dari sekolah belum divalidasi, jadwal pencairan belum tiba, atau sedang terjadi gangguan teknis pada sistem situs. Untuk itu, siswa dan orang tua disarankan terus memantau situs resmi secara berkala dan segera berkonsultasi dengan pihak sekolah jika menemui kendala.
Pemerintah berharap program ini bisa meringankan beban biaya pendidikan dan mendorong semangat belajar anak-anak di seluruh Indonesia, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.