Direktur RS Indonesia Dr. Marwan Al-Sultan Gugur Dibom Israel, Dunia Medis Gaza Kehilangan Sosok Penting

Genvoice.id | 03 Jul 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Serangan udara Israel kembali merenggut nyawa warga sipil di Gaza, termasuk seorang tokoh penting dunia medis Palestina. Dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, tewas bersama istri dan anak-anaknya saat kediaman mereka di Gaza City dihantam rudal pada Rabu (2/7).

Melansir dari Inilah, Kamis (3/7), Dr. Marwan bukan hanya dokter spesialis jantung-ia adalah satu dari sedikit tenaga medis dengan keahlian tersebut yang masih bertugas di wilayah Gaza yang terkepung. Selama bertahun-tahun, ia dikenal sebagai figur sentral dalam pelayanan kesehatan di tengah situasi konflik dan blokade yang terus memburuk.

Pemimpin Rumah Sakit Indonesia di Medan Perang

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, Gaza utara, berdiri berkat dukungan rakyat Indonesia melalui lembaga MER-C dan organisasi Muhammadiyah. Di tengah minimnya fasilitas medis yang masih beroperasi akibat agresi militer Israel sejak akhir 2023, rumah sakit ini tetap melayani masyarakat di garis depan.

Sejak menjabat sebagai direktur pada 2016, Dr. Marwan dikenal vokal dalam menyerukan perlindungan terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas medis dari serangan. Ia secara tegas membantah klaim Israel yang menyebut RS Indonesia sebagai markas militan, tuduhan yang tak pernah dibuktikan secara sah.

Kehilangan yang Menyayat Dunia Kesehatan

Menurut lembaga pemantau tenaga medis internasional, lebih dari 1.400 tenaga kesehatan telah gugur sejak konflik memuncak. Hanya dalam beberapa pekan terakhir, puluhan dokter dan perawat kehilangan nyawa. Kehadiran Dr. Marwan dinilai sebagai kekuatan penting di tengah krisis, dan kepergiannya disebut sebagai kehilangan besar bagi masa depan layanan medis di Gaza.

Media global seperti Al Jazeera dan The Guardian turut melaporkan duka atas wafatnya Dr. Marwan, yang disebut sebagai satu dari dua dokter jantung terakhir di Jalur Gaza.

Pemerintah Indonesia dan Dunia Internasional Angkat Suara

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah mengutuk keras serangan udara tersebut, serta menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Dr. Marwan dan keluarganya. Pemerintah juga kembali menegaskan sikap tegas mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Di sisi lain, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang. Sementara Mahkamah Internasional (ICJ) tengah menyidangkan gugatan genosida terhadap Israel yang diajukan oleh Afrika Selatan.

Nama yang Akan Terus Dikenang

Dr. Marwan Al-Sultan telah menjadi simbol dedikasi tanpa pamrih dalam medan perang. Di tengah konflik dan ancaman yang terus membayangi, ia memilih untuk tetap bertugas demi merawat sesama. Keputusannya untuk tidak meninggalkan Gaza menjadi bentuk keberanian yang dikenang tak hanya oleh rakyat Palestina, tetapi juga oleh masyarakat dunia yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.