Direktur RS Indonesia di Gaza Gugur Bersama Istri dan Anak-Anaknya

Genvoice.id | 03 Jul 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Dunia medis Indonesia kembali berduka karena dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, gugur bersama istri dan beberapa anaknya dalam serangan udara yang dilancarkan Israel ke kediaman mereka di Gaza bagian barat, Rabu (2/7).

Dilansir dari Antara, serangan brutal tersebut menghantam gedung apartemen tempat tinggal dr. Marwan. Kabar duka ini pertama kali dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina, WAFA, dan segera dikonfirmasi oleh organisasi kemanusiaan MER-C Indonesia, yang menyatakan bahwa total sembilan warga Palestina syahid dalam serangan itu.

Jenazah dr. Marwan dan keluarganya telah dibawa ke RS Al-Shifa, salah satu rumah sakit yang tersisa di Gaza yang masih berfungsi secara terbatas di tengah kepungan.

"Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi rekan sejawat, tetapi juga bagi para pasien dan masyarakat Gaza yang mengenalnya," tulis MER-C dalam pernyataan resminya.

dr. Marwan dikenal sebagai sosok dokter kemanusiaan yang berdedikasi tinggi di tengah krisis Gaza. Selama bertahun-tahun, ia memimpin RS Indonesia, rumah sakit hasil gotong royong masyarakat Indonesia yang menjadi salah satu benteng terakhir pelayanan kesehatan di Gaza.

Sayangnya, rumah sakit ini telah berulang kali menjadi sasaran serangan Israel sejak agresi militer diluncurkan pada 7 Oktober 2023. Serangan terakhir pada akhir Mei bahkan menyebabkan kerusakan struktural parah, mengganggu layanan medis yang sangat dibutuhkan warga.

Di hari yang sama, Israel juga menyerang Sekolah Al-Zaytoun di Gaza City bagian selatan, menyebabkan dua orang tewas dan melukai sejumlah lainnya.

Serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 56.500 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 133.000 orang lainnya.

Israel kini menghadapi dua proses hukum internasional, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dan Mahkamah Internasional (ICJ) yangtengah menyidangkan kasus dugaan genosida yang dilayangkan oleh sejumlah negara terhadap Israel.

Namun hingga kini, serangan terus berlangsung, dan dunia internasional dinilai lamban dalam menghentikan agresi.